Housing-Estate.com, Jakarta – Batik merupakan kekayaan adiluhung budaya kita yang menceritakan banyak filosofi maupun kebijaksanaan di setiap coraknya. Lebih dari itu, batik yang dibuat menggunakan pewarna dari tanaman (herbal) pada sejarahnya dulu kala bisa dijadikan obat untuk penyembuhan berbagai macam penyakit.
“Zaman dulu sudah lazim kalau anak-anak diselimuti dengan kain batik untuk menyembuhkan demam. Atau para wanita menggunakan kain batik tertentu untuk mengobati keputihan, jadi ini bukan mitos tapi benar terjadi karena kasiat dari pewarnaan herbal yang digunakan,” ujar Suroso, penggiat dan pengerajin batik warna alam, pemilik Galeri Batik Pohon, di acara Workshop Batik Bicara, yang diselenggarakan pengembang Synthesis Development di Jakarta, akhir pekan lalu.
Lebih jauh lagi Suroso juga menjelaskan, batik bukan sekadar produk kerajinan tapi memiliki berbagai nilai yang memperkaya budaya bangsa. Penggunaan pewarna alam pada batik merupakan salah satu kehebatan batik sehingga bisa menjadi penyembuh berbagai penyakit. Bahkan, penyanyi poluler era 1990-an Irianti Erningpraja menyebut motif batik merupakan suatu sinkronisasi hati dan pikiran yang sangat selaras dengan keserasian alam.
Para peneliti dari Bandung Fe Institute menyebutkan, motif batik bukan hanya sekadar desain gambar tanpa makna tapi memiliki makna maupun pesan-pesannya tersendiri. “Ini sesungguhnya merupakan pesan dari para leluhur kita untuk selalu menjaga kelestarian alam. Pesan lainnya adalah untuk menyelaraskan pikiran dengan perasaan ketika kita akan melakukan sesuatu sehingga hasilnya lebih bermakna,” jelas Irianti.
Berdasarkan hal inilah menurut Head of Public Relation Synthesis Development Teresia Prahesti, batik dimasukan ke dalam desain interior maupun lansekap di proyek Synthesis Residence Kemang, di Jalan Ampera Raya, Kemang, Jakarta Selatan. Proyek apartemen ini mengusung konsep etnik modern dengan memasukan bangunan Rumah Joglo yang juga sarat akan pesan penerapan bangunan hijau dan filosofi batik kawung.
“Ini merupakan salah satu upaya kami untuk mendorong masyarakat semakin menghargai dan bangga dengan batik sebagai budaya bangsa. Selain itu mengaplikasikan unsur arsitektur budaya lokal di salah satu proyek kami juga sebagai bentuk dukungan melestarikan batik dan percaya dengan kearifan budaya lokal kita,” imbuh Teresia.
Synthesis Residence Kemang merupakan apartemen yang dibangun di atas lahan seluas 2 ha yang akan terdiri dari 3 tower. Towernya bernama Nakula, Sadewa, dan Arjuna yang totalnya berjumlah 1.188 unit yang menawarkan 3 tipe: 1-3 kamar (28-91 m2) seharga mulai Rp1 miliaran. Saat ini Tower Nakula dan Sadewa sudah terjual 90 dan 40 persen.