Kantor berkonsep industrial dan playful diselingi green wall yang meleburkan kesan dingin dan kaku di tengah ruang.
Housing-Estate.com, Jakarta – Melibatkan karyawan menentukan sendiri desain ruang kantor ternyata banyak manfaatnya. Selain kenyamanan terjamin, kreativitas setiap karyawan turut meningkat. Maverick Indonesia, perusahaan konsultan komunikasi di Jakarta, membuktikannya. Awalnya Maverick berkantor di rumah sewaan di sebuah kawasan di Jakarta Selatan selama 11 tahun sejak tahun 2002. Pada Juli 2013 perusahaan yang didirikan Ong Hock Chuan dan Lita Soenardi ini pindah ke kantor baru di Jl Kyai Maja 21, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kantor baru yang dibangun selama setahun ini luasnya 1.675 m2 di atas tanah 475 m2, menghadirkan konsep industrial and playful.
“Karyawan menginginkan kantor yang unik dan tidak membosankan supaya bisa menstimulasi otak. Maka dipilih tema industrial. Tema itu sesuai dengan budaya perusahaan yang unorthodox, independen, percaya diri, namun penuh dengan rasa ingin tahu, kreativitas dan keberanian,” jelas Lita Soenardi, Partner Maverick Indonesia.
Industrial
Tampilan luar bangunan tiga lantai ini sekilas terlihat seperti rumah gedongan pada umumnya yang terletak di tepi jalan. Namun, finishing semen ekspos pada eksteriornya menjadi penanda desain yang tidak biasa. Ketika menginjakkan kaki di area teras depan, kita disambut taman dan kolam ikan yang menyejukkan mata. Konsep industrial makin kuat terlihat pada interiornya, seperti lantai beralas lempengen besi. “Lempengan itu dari besi baru yang sengaja dibuat berkarat biar keluar kesan industrialnya. Finishing lantai menggunakan polishedconcrete,” kata Toton Suhartanto, arsitek dari TMM Arsitek, perancang interior kantor Maverick.
Aksen lain yang ditonjolkan seperti bangunan pabrik, adalah pilar-pilar baja, pipa dan kabel-kabel di beberapa sudut ruang. Ada pula hiasan-hiasan yang mempresentasikan dunia komunikasi seperti telepon antik, lampu sudut yang berfungsi ganda sebagai lampu sorot untuk pemotretan, termasuk kotak surat vintage cokelat berbobot di atas 150 kg setinggi sekitar semeter dekat meja resepsionis.
Replika kontainer
Lantai dasar diisi lima ruang rapat formal dengan kapasitas mulai empat hingga 50 orang. Salah satu ruang dirancang berbentuk replika kontainer yang dipajang miring-miring dengan warna-warni cerah: oranye, hijau, biru dan merah. “Kontainer imitasi terbuat dari seng sengaja diberi warna-warna yang hidup, supaya ruangan tidak terlihat dingin oleh dominasi warna abu-abu, putih, dan hitam rustic pada dinding dan lantai,” kata Toton.
Penggunaan warna-warna ngejreng juga diaplikasikan pada drum-drum bekas yang difungsikan sebagai tempat duduk pada sudut ruang. Di lantai ini juga ada pantry yang dilengkapi peralatan masak serta meja makan panjang dengan kursi-kursi dari krat bekas minuman botol. “Banyak karyawan yang bekerja atau sekadar tukar ide di pantry,” ujar Lita.
Quiet Box
Ruang-ruang kerja di lantai satu atau di atas lantai dasar digunakan oleh divisi konsultan public relation. Konsepnya simpel melalui penggunaan meja kerja tanpa sekat antar karyawan dan sedikit laci sehingga tidak banyak ruang penyimpanan barang. Jika ingin sedikit privasi dalam bekerja, disediakan empat quiet box, tempat serupa kontainer warna-warni berukuran sekitar 1,5 x 2 m2 yang berada di lantai mezanin. Di situ konsultan bisa bekerja sambil lesehan dengan berbekal sebuah bantal yang nyaman.
Sementara ruang kerja di lantai dua untuk karyawan monitoring dan analisis pemberitaan di media cetak dan online. Dirancang lebih komplet dengan meja kerja berikut laci dan rak-rak penyimpanan dokumen. “Lantai dua sifatnya lebih serius, karena sehari-hari tim memonitor dan menganalisis berita terbaru untuk dilaporkan ke klien. Kita sediakan banyak laci dan loker,” kata Lita. Disediakan juga meja besar dan tatanan koran menyerupai jemuran baju bertumpuk di sudut ruang paling kiri untuk memudahkan staf mengecek berita di pagi hari.
Tatami Room & Ring The Bell
Tatami Room dan Ring The Bell adalah dua aksen paling unik di kantor ini. Keduanya berada di lantai satu. Tatami room adalah ruang kubus untuk diskusi santai atau bekerja kelompok sembari lesehan yang diletakkan di sudut ruang paling kiri. Tatami dari bahasa Jepang, artinya alas tikar di dalam rumah. “Ruang ini awalnya kosong plong. Supaya kelihatan terisi kita bikin tatami berkonsep mezanin yang di atasnya dimanfaatkan untuk ruang perpustakaan kecil,” terang Toton.
Sementara Ring The Bell yang digantung di salah satu Quiet Box adalah lonceng keberhasilan. Digunakan saat ada karyawan yang mampu melakukan pencapaian atau sebuah prestasi. “Ketika lonceng berbunyi dan ada teriakan ‘ring the bell’, karyawan yang lain akan berkumpul dan merayakan pencapaian itu dengan berfoto bersama, lalu dipajang agar memacu karyawan lain jadi the best one di setiap pekerjaan,” tutur Lita.
Green Wall Dan Roof Top
Untuk mengimbangi kesan keras dan monoton, Maverick menyelipkan suasana natural di kantornya. Di antaranya aplikasi green wall di ruang tengah, berupa tanaman rambat setinggi 10 m yang melewati tiga lantai. “Awalnya klien minta perosotan tapi itu sudah biasa. Kita usulkan green wall karena warna hijau dari daun membantu keseimbangan agar mata kembali segar dari ketegangan saat bekerja,” kata Toton.
Di lantai teratas atau bagian atap (roof top) dimanfaatkan untuk bersantai dengan diisi gazebo, beberapa tempat duduk dari drum, dan kolam air sebagai penegas aksen natural sekaligus menjadi atap void. “Tempat ini juga digunakan untuk kegiatan setelah bekerja seperti olah raga dan mini event,” ujar Lita. Menyenangkan.