Housing-Estate.com, Jakarta – Bank BTN termasuk salah satu bank yang nett interest margin (NIM)-nya cukup rendah di bawah 5 persen. NIM bank spesialis perumahan ini sebesar 4,98 persen. Karena itu BTN tidak segera menurunkan suku bunganya ke angka single digit karena akan memperngaruhi kinerja keuangan perusahaan.
“Kami tengah memilah dan mempelajari kira-kira produk mana yang bisa kita tawarkan dengan bunga single digit ini. Yang pasti Pak Maryono (Direktur Utama Bank BTN) sudah berkomitmen ingin memberikan bunga single digit, targetnya kuartal keempat tahun ini sudah bisa diberlakukan,” ujar Direktur Bank BTN Irman A. Zahiruddin, kepada pers di Jakarta, Selasa (5/4).
Saat ini bunga KPR komersial Bank BTN masih berkisar 12-14 persen. Irman mengatakan agar penurunan suku bunga itu tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan harus ditempu upaya meningkatkan fee base income (FSI). FSI akan menutupi pendapatan perusahaan akibat berkurangnya pendapatan bunga.
Irman mengaku penerapan bunga single digit tidak mudah bagi BTN karena perhitungannya jangka panjang sesuai jangka waktu kredit (tenor). Jangka waktu KPR umumnya 10-15 tahun. Selain itu dalam jangka waktu yang cukup panjang itu bank juga harus memperhitungkan cost of fund. “Kita mendukung pemberlakuan single digit dan ini sedang kita kalkulasi dengan intensif,” pungkasnya.