Housing-Estate.com, Jakarta – Fasad bangunan ini tampak tua dengan pilar-pilar tinggi gaya Yunani berjajar menyangga atap. Bentuknya mengingatkan sebuah gedung pengadilan, padahal ini adalah mal. Dibangun tahun 1828, ini adalah mal pertama di Amerika Serikat.  Namanya Providence Arcade, sesuai lokasinya di Providence, kota kecil di negara bagian Rhode Island. Bertahan hingga 2008 sebagai pusat belanja, kini mal ini juga dikenal sebagai apartemen.

The Arcade Providence
Bangunan setinggi tiga lantai ini masih memfungsikan lantai dasar sebagai toko-toko bergaya lawas, yang antara lain diisi oleh kafe, fashion boutique  dan peritel kecil. Sementara apartemennya berada di lantai dua dan tiga yang dulunya juga toko-toko, dengan dua daun pintu dan jendela yang memiliki bay window.  Perubahan hanya terjadi pada sisi dalam, sementara fasade bangunan tidak diubah sama sekali, karena gedung ini sudah termasuk daftar gedung bersejarah Kota Providence.
Ada sekitar 48 unit, kebanyakan tipe satu kamar, sisanya dua dan tiga kamar tidur. Tipe satu kamarnya hanya berukuran 18-28 m2. Begitu kecilnya ruang tersebut, orang AS kerap menyebutnya shoebox  atau micro apartment. Maklum, ukuran rata-rata apartemen di sana masih di atas 60 m2. Meski mini, tapi fungsi dasar ruang yang ada di sebuah rumah, tersedia lengkap. Ada ruang duduk, dapur, kamar mandi dan kamar tidur.
Kamar-kamar tidurnya memiliki jendela cukup ke arah sisi gedung, yang sebagian menghadap area parkir, sehingga sirkulasi cahaya dan udara cukup memadai. Di dalam kamar tidur, tersedia lemari dan meja kerja di sudut. Dapurnya dilengkapi dengan lemari es dan microwave, tapi tidak ada kompor. Sebuah mini lounge dan ruang cuci bersama disediakan di lantai dasar. Untuk menjaga keamanan, untuk mencapai lantai apartemen tersedia pintu khusus yang hanya bisa dibuka dengan smartkey. Tangga di sisi depan tetap bisa dilewati, tapi pintunya juga terkunci yang juga bisa dibuka dengan smartkey tadi.
Adalah Evan Granoff, pemiliknya saat ini, yang mengubahnya menjadi apartemen, setelah melihat bahwa pusat belanjanya sudah kalah bersaing dengan pusat belanja modern yang bermunculan di Providence. Dibantu J. Michael Abbott dari Northeast Collaborative Architects, Granoff mencoba menyelamatkan gedung tua ini yang sempat pada tahun 2009-2010 akan dihancurkan. Untuk itu Granoff rela berinvestasi senilai 10 juta dolar AS atau sekitar Rp131 miliar.
Selesai diubah pada tahun 2013, Granoff langsung memasarkannya.  Apartemen itu tidak dijual, tapi disewakan dengan harga 500 – 1000 dolar AS (Rp7,2 – 13 juta) per bulan. Pasarnya adalah anak muda yang ingin tinggal di pusat kota, pebisnis yang ulang alik ke kota ini, termasuk penjaga toko yang berlokasi di bawah. Dengan lokasinya yang berada di pusat kota, Granoff yakin, kalau apartemennya akan laris manis. Terbukti, seperti tertera pada situsnya, tidak ada lagi unit yang dilihat sebagai unit contoh dan peminat harus mendaftar dulu untuk bisa masuk dalam daftar tunggunya.
(berbagai sumber)