Housing-Estate.com, Jakarta – Kawasan Lippo Karawaci (3.000 ha), salah satu township di Karawaci, Tangerang, yang sudah hidup dan berkembang dengan beragam fasilitas menyisakan rumah yang terjangkau kalangan kelas menengah. Di township garapan Lippo Group ini masih ada yang memasarkan rumah seken di bawah Rp1 miliar.
Lokasinya agak di belakang di sekitar kawasan Ubud Kencana kurang lebih 3-4 km dari exit tol Karawaci. Menurut Aminnudin, marketing executive Century21 Pinangsia, salah satu agen properti di Karawaci, di kawasan itu ada yang menawarkan tipe 110/90 seharga Rp700 jutaan. Semakin dekat dengan jalan tol harganya semakin tinggi. “Dalam radius kurang lebih 2 km dari jalan tol harganya Rp1 miliaran ke atas,” katanya.
Peminat rumah di bawah Rp1 miliar sangat banyak. Istilah Aminnudin lakunya kayak kacang goreng. Hanya penawarannya terbatas, paling banyak rumah di atas Rp1 miliar. Sebagian konsumen datang dari luar Jawa terutama Sumatera dan Kalimantan yang anak-anaknya menempuh pendidikan di kawasan Lippo Karawaci, seperti Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Sekolah Pelita Harapan (SPH).
Untuk rumah di bawah Rp1 miliar lokasinya dari jalan tol mengarah ke RS Siloam. Sementara rumah di atas Rp1 miliar di sekitar Sekolah Pelita Harapan (SPH), misalnya di klaster Taman Bromo dan Taman Himalaya.
Di dua klaster terakhir itu rumah tipe 80/120 harganya sekitar Rp1,5 miliaran. Menurut Aminnudin, harga tanah di klaster ini sudah cukup tinggi mencapai Rp10 jutaan/m2. Aminnudin menambahkan, Lippo Karawaci disukai konsumen selain fasilitasnya lengkap perumahannya juga dikembangkan cukup rapi dengan seluruh utilitas di bawah tanah (underground). “Di sini seperti percontohan bagi perumahan lain, sejak awal dibangun utilitasnya sudah underground,” imbuhnya. Yudis
