Housing-Estate.com, Jakarta – Bank BTN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,8 triliun pada tahun 2015. Jumlah laba ini naik 62 persen dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp1,14 triliun. Direktur Utama Bank BTN Maryono, menyebut capaian ini sangat menggembirakan di tengah situasi perekonomian yang melemah dan tidak menentu pada tahun 2015 lalu.
“Tahun lalu kinerja kami sangat baik di tengah iklim bisnis yang sangat sulit. Pertumbuhan kami sangat kuat dengan penyaluran kredit mencapai Rp139 triliun atau tumbuh 19,8 persen dibandingkan kredit periode tahun 2014 yang tidak sampai Rp116 triliun,” ujarnya di Jakarta, pekan lalu.
Pertumbuhan kredit BTN melampaui rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang hanya 9,8 persen. Maryono menyebut BTN berhasil meningkatkan fungsi intermediasi di tengah dinamika perlambatan perekonomian global dan nasional. Pertumbuhan ini juga ditopang meningkatnya dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp128 triliun atau tumbuh 19,9 persen dari tahun 2014 sebesar Rp106,7 triliun.
Selain itu kredit macet atau non performing loan (NPL) Bank BTN juga turun menjadi 3,4 persen dari periode sebelumnya 4,01 persen. Aset Bank BTN juga tumbuh sebesar 18,8 persen menjadi Rp172 triliun dari tahun sebelumnya Rp144,6 triliun. Ini membuat Bank BTN menjadi bank peringkat ke tujuh di antara 10 bank nasional berdasarkan besaran asetnya.
“Peningkatan nilai aset ini karena kami memang fokus pada segmen kredit pembiayaan perumahan khususnya perumahan rakyat dan ini menjadi prestasi bagi manajemen Bank BTN. Tahun 2015 kami berhasil membukukan recovery asset mencapai hampir Rp2 triliun,” imbuhnya.