Housing-Estate.com, Jakarta – Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mendominasi penyaluran pinjaman di Bank Papua Cabang Manado, Sulawesi Utara. Kepala Bank Papua Cabang Manado, Eko Budi Harianto, mengatakan, potensi pasar KPR di Manado sangat tinggi bahkan lebih tinggi dibandingkan Makassar. “Potensi investasi perumahan di Sulut sangat tinggi, hal ini ditandai dengan penyaluran kredit Bank Papua Manado didominasi oleh kredit perumahan,” katanya di Manado, Rabu (26/3).
Menurut Eko, yang paling banyak mengambil kredit perumahan di Bank Papua warga Manado yang bekerja di Papua atau orang Papua beraktifitas di Manado. Konsumen banyak memilih rumah siap huni (ready stock) dengan luas bangunan 42 m2 ke atas. Konsumen banyak yang tertarik mengambil KPR karena suku bunganya murah 7,25 persen (fixed) selama tiga tahun. “Nasabah KPR di Bank Papua rata-rata mengambil kredit selama lima tahun,” jelasnya.
Sejak membuka cabang di Manado pada Februari lalu penyaluran kredit Bank Papua mengalami pertumbuhan signifikan. “Saat ini realisasi kredit baru 20 persen dari ditargetkan, namun kami akan terus menggenjot pertumbuhan kredit ke sektor riil di Kota Manado dan sekitarnya,” katanya, seperti dikutip Antara.
Eko juga mengatakan, Bank Papua tengah bersiap menjadi bank devisa dan mendapat izin dari regulator untuk melayani transaksi ekspor impor perusahaan-perusahaan internasional di Papua dan Papua Barat. Saat ini Bank Papua menjajaki beberapa nasabah besar di Papua yang selalu melakukan transaksi dengan negara luar. “Kami optimis izin menjadi bank devisa akan diraih setelah menjalin kerjasama dengan PT Freeport Indonesia. Dengan kerjasama ini perseroan sudah memiliki kepastian untuk melakukan layanan valuta asing (valas),” katanya.
Sesuai ketentuan Bank Indonesia untuk menjadi menjadi bank devisa syaratnya harus memiliki aset di atas Rp10 triliun. Saat ini, kata Eko, Bank Papua memiliki aset lebih dari Rp17 triliun. (**)