Housing-Estate.com, Jakarta – Program pemerintah untuk memudahkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah mulai dijalankan. Salah satunya uang muka atau depe satu persen dan kemudahan lainnya. Suku bunga KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) bersubsidi diturunkan dari 7,25 persen menjadi 5 persen, kalangan MBR mendapat bantuan depe Rp4 juta per rumah. Kebijakan tersebut sudah mulai dijalankan di Palembang, Sumatera Selatan.

Ilustrasi
“Kami termasuk yang pertama yang menerapkan uang muka 1 persen, baru kemarin diterapkan karena SOP dari kantor pusat juga baru awal pekan ini,” ujar Heveanto Bekti Rososaputro, Branch Manager Bank BTN Cabang Palembang, di sela-sela persiapan groundbreaking sejuta rumah di Palembang, Selasa (28/4).
Untuk program KPR FLPP, BTN Palembang sepanjang tahun 2014 telah menyalurkan kredit hampir Rp285 miliar untuk membiayai 3.407 unit rumah subsidi. Dengan adanya program sejuta rumah ini target tahun 2015 menjadi hampir lima kali lipat, yaitu sebesar 15 ribu unit rumah. “Trennya memang terus naik, hingga akhir Maret 2015 kami sudah menyalurkan lebih dari Rp78 miliar untuk membiayai 847 unit rumah. Kami juga memiliki stok eksekusi persetujuan rumah yang belum selesai mencapai Rp69 miliar,” imbuhnya.
Untuk lokasi program sejuta rumah yang dibangun di Palembang, kebanyakan terkonsentrasi di Banyuasin. Lokasinya tersebar di Sukajadi, Talang Kelapa, Talang Kramat, dan Sematang Borang, Palembang. Untuk rumah non subsidi yang dibiayai BTN Palembang harganya berkisar Rp250 juta-Rp350 juta.
“Sebelumnya harga Rp400 juta-Rp500 juta banyak juga, tapi kondisi sektor properti sekarang lagi lesu sehingga banyak pengembang menurunkan spek atau memperkecil ukuran. Makanya rumah di bawah Rp300 jutaan sekarang lebih banyak. Untuk bunga pasar kami terapkan 12,75 persen sampai yang tertinggi 14 persen,” tandasnya.