Housing-Estate.com, Jakarta – Besarnya kebutuhan rumah kelas menengah bawah di metropolitan Medan mendorong PT Grha Kirana Development (GKD) mengembangkan perumahan di ibukota Sumatera Utara itu. Kirana Garden, demikian nama perumahan itu, berlokasi di Simalingkar – Johor, Kabutapen Deli Serdang, sekitar 30 menit dari pusat kota Medan. “Sebelum soft launching cluster pertama langsung habis dalam waktu dua minggu. Sementara cluster dua, sudah terjual 60 persen,” ungkap Novi Imelly, Direktur Utama GKD, di Medan, Sabtu (2/5).

Kirana Garden
Perumahan seluas 12 ha itu akan dikembangkan menjadi enam cluster. Dua cluster di antaranya khusus dikembangkan rumah murah bersubsidi yang dapat dibeli dengan KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan). Kirana Garden Medan (KGM) memasarkan 931 unit (termasuk kios). Tahap pertama dipasarkan sebanyak 200 unit (3 ha) yang terbagi dalam dua cluster. Cluster Gardenia (120 unit) merupakan hunian bersubsidi dan cluster Magnolia (80 unit) berisi rumah komersial (non subsidi). Keduanya menawarkan dua tipe, yaitu 36/72 dan 45/90, dengan harga mulai Rp125 juta. Untuk rumah bersubsidi harganya mulai Rp117 juta.
“Walau hunian subsidi dindingnya menggunakan batu bata. Di sini konsumen tidak mau kalau bangunan pakai batako. Kami juga menyediakan ruko, taman bermain, dan system satu pintu,” ungkap Novi.
Di cluster kedua (Magnolia) konsumen bisa membeli dengan KPR atau cicilan bertahap 18 kali. Pembelian dengan KPR depe-nya 10 – 30 persen. Pembeli KGM, terang Novi, kebanyakan end user (pemakai) dengan pembiayaan KPR. Mereka berdomisili di Medan dan Deli Serdang.
KGM berada di perbatasan Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan, dibatasi Sungai Deli Serdang. Proyek ini kelak akan memiliki dua gerbang, gerbang dari arah kota Medan akan tersambung dengan jembatan. Jembatan ini rencananya akan dibangun tahun ini.
Pengembang menjanjikan pembangunan rumah akan selesai dalam 12 bulan. Targetnya, dalam waktu 2 – 3 tahun seluruh proyek ini akan rampung. Ida Bagus Ketut Kusumajati, CEO Kirana Garden, optimistis bisnis properti termasuk perumahan di Medan dan Deliserdang bakal mengalami perkembangan signifikan. Menurut Bagus, kebutuhan hunian khususnya masyarakat menengah ke bawah sangat besar. “Kami akan membangun rumah menengah bawah dengan kualitas dan konsep sekelas real estate. Rumahnya tidak saja layak huni tapi lingkungannya tertata rapi dan harganya terjangkau,” tandas Novi.