Housing-Estate.com, Jakarta – Pemerintah tahun ini akan membangun 23 rumah susun (rusun) di Jawa Tengah yang ditujukan untuk berbagai segmen masyarakat. Anggaran yang diperlukan untuk membangun rusun sebanyak itu sekitar Rp7 triliun.
“Tahun lalu sudah dibangun 12 rusun untuk Polri-TNI dan buruh di Jawa Tengah. Tahun ini akan dibangun lagi 23 rusun untuk kaum buruh hingga pondok pesantren,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono, saat meresmikan Rusun di Pondok Pesantren Darul Ulum di Desa Reksosari, Kecamatan Suruh, Semarang, Jawa Tengah, pekan lalu.
Basuki menyebut, syarat untuk dibangunkan rusun antara lain luas lahannya minimal 2.000 meter persegi, seluruh legalitas dan IMB-nya sudah clear. Untuk kalangan mahasiswa dan santri dialokasikan 7 persen dari total anggaran Rp7 triliun. Rusun untuk mahasiswa dan santri paling tidak dapat menampung minimal 500 orang.
Rusun mahasiswa ini ketinggiannya tiga lantai dengan luas bangunan 1.500 meter persegi. Setiap lantai terdiri atas empat kamar besar dengan 5 kamar mandi dan 5 WC. Setiap kamar berkapasitas 20 tempat tidur bertingkat yang bisa digunakan untuk 40 pelajar atau santri dan juga sudah dilengkapi dengan 18 lemari pakaian.
“Pembangunan rusun untuk mahasiswa dan santri ini merupakan salah satu program pemerintah untuk ikut mendukung sarana pendidikan yang lebih baik. Dengan adanya rusun, proses belajar menjadi lebih baik selain seluruh lingkungan kampus maupun pondok pesantren menjadi lebih baik dan tertata,” imbuh Basuki.