Housing-Estate.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meresmikan rumah murah sebagai bagian dari program pembangunan sejuta rumah untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kali ini rumah murah yang diresmikan Vila Kencana Cikarang di Jl Pulo Sirih, Sukajadi, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, yang dikembangkan PT Arrayan Bekasi Development (SPS Group).

Jokowi resmikan rumah murah di Cikarang
“Rumah seperti ini yang harus terus diperbanyak di seluruh kota di tanah air supaya tercapai target sejuta rumah setahun. Untuk kalangan pekerja yang gajinya rata-rata Rp3 jutaan per bulan tentu bisa mencicil Rp700 ribuan, jadi akan bisa mengatur keuangannya. Pemerintah akan terus berupaya untuk memenuhi hak rakyat terhadap hunian yang terjangkau,” ujar Jokowi pada peresmian rumah murah di Villa Kencana Cikarang, Bekasi, Kamis (4/5).
Kedatangan Jokowi untuk meresmikan Vila Kencana ini merupakan bentuk dukungan terhadap pengembang rumah murah. Sebab, perumahan seluas 105 ha ini bukan proyek yang baru dikembangkan. Dari 8.749 rumah yang hendak dibangun sudah terbangun sebanyak 4.734 unit. Rumahnya tipe 25/60 (2 kamar) seharga Rp112 -141 juta.
SPS Group termasuk salah satu pengembang yang konsisten dan banyak mengembangkan rumah bersubsidi. Selain Vila Kencana SPS Group juga mengembangkan hunian murah Grand Cikarang City di Cikarang yang luasnya lebih dari 500 ha. Sebelumnya SPS juga mengembangkan Kota Serang Baru di Jl Raya Cibarusah Bekasi seluas lebih dari 200 ha.
Asmad Amin, Managing Director SPS Group, menyatakan perumahan yang dikembangkan didukung infrastruktur cukup bagus dan fasilitas pendukung memadahi. “Infrastruktur di perumahan sudah terbangun, jalannya beton cukup lebar, dan ada sarana ibadah, lapangan olahraga, tempat bermain anak. Kami juga beinvestasi untuk pipa saluran air bersih dari PDAM. Secara bisnis pengembangan rumah murah ini sangat menguntungkan karena pasarnya besar dan didukung penuh pemerintah,” katanya.
Dukungan pemerintah itu antara lain KPR bersubsidi dengan bunga 5 persen, DP 1 persen, dan bantuan uang muka Rp4 juta. Jokowi berharap dengan dukungan dan berbagai kemudahan itu pekerja MBR bisa mengatur keuangannya untuk kebutuhan sehari-hari dan bisa mengakses perumahan layak.
“Ini jadi step berikutnya untuk masyarakat bisa memiliki rumah dan memastikan tetap bisa mengatur keuangannya dengan baik, pemerintah menyiapkan skema itu supaya masyarakat terbantu,” katanya.