Lihat tampilan baru di housingestate.id
Housing-Estate.com, Jakarta – Masalah pembiayaan yang menjadi salah satu kendala dalam pembangunan sejuta rumah akan terus dicarikan jalan keluarnya. Maurin Sitorus, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), mengatakan, akan banyak program dan strategi untuk memenuhi pembiayaan program tersebut. Ia minta seluruh stakeholder tidak khawatir soal ini.
Ilustrasi
Terkait dengan hal ini pemerintah sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Misalnya subsidi bunga melalui program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dan uang muka (depe) 1 persen.
“Pemerintah itu banyak kantongnya, nggak ada dari kantong kanan dari kantong kiri, nggak ada dari kantong kiri dari kantong bawah, jadi nggak perlu khawatir. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga sudah menginstruksikan untuk menambah anggaran FLPP yang tahun ini mencapai Rp5,1 triliun,” ujarnya kepada housing-estate.com di Kantor Kemenpupera, Rabu (27/5).
Maurin menjelaskan, untuk mendukung program sejuta rumah pemerintah juga akan menelorkan sejumlah kebijakan di bidang pembiayaan. Salah satunya adalah subsidi selisih bunga sebesar 7 persen sehingga bunga pasar yang seharusnya 12 persen hanya dibayar konsumen 5 persen.
“Asumsinya bunga yang harus dibayarkan oleh pemerintah sebesar Rp3 juta per tahun. Untuk membiayai 300 ribu unit rumah berarti dana subsidinya Rp1,2 triliun, ini yang akan digelontorkan oleh pemerintah,” imbuhnya.
Lihat tampilan baru di housingestate.id
