Housing-Estate.com, Jakarta – Program pembangunan sejuta rumah merupakan inisiasi dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Untuk itu, menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono, JK akan memonitor progres program sejuta rumah dengan melakukan rapat setiap bulannya.

Ilustrasi
“Rapat bukan hanya dengan kemenpura, tapi juga dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN), Perumnas, BPJS Ketenagakerjaan, dan instansi terkait lainnya. Ini untuk memonitor program sejuta rumah terkait dengan progres pembangunan maupun pemanfaatannya,” ujarnya saat meninjau pameran properti REI Expo 2015 di JCC, Selasa (5/5).
Pemerintah, sambung Basuki, saat ini tengah meninjau segala aturan dan regulasi terkait pembangunan rumah murah. Paling tidak ada 10 aturan terkait program sejuta rumah yang akan direvisi oleh pemerintah sehingga pembangunan sejuta rumah bisa lebih cepat dilakukan. Basuki menyebut JK memberikan waktu dua minggu untuk segera merevisi aturan ini.
“Kebutuhan masyarakat itu kan bukan hanya rumahnya, tapi juga dibutuhkan kawasan, fasilitas, akses transportasi, dan sebagainya. Ini semua terus dipantau, dimonitor, dan kalau perlu diubah untuk mempercepat pembangunan rumah. Jadi ini dievaluasi terus,” imbuhnya.
Terkait dengan ajang pameran yang diselenggarakan oleh asosiasi pengembang yang tergabung di Real Estat Indonesia (REI), Basuki menyatakan apresiasinya. Ia juga berharap akan banyak inovasi dari pengembang di ajang pameran agar kalangan masyarakat yang bisa membeli rumah juga bisa semakin besar.