Housing-Estate.com, Jakarta – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyebut perusahaan pengembang asal Jepang akan menginvestasikan dana hingga Rp2 triliun untuk mengembangkan sektor perumahan di Indonesia. Perusahaan Jepang ini akan memfokuskan pengembangan proyek perumahannya di kawasan industri yang ada di Jawa Barat dengan menyasar para pekerja industri tersebut.
“Rp2 triliun itu tahap awal yang realisasinya ditargetkan pada semester kedua tahun 2016 ini. Mereka tertarik untuk mengembangkan perumahan yang dibutuhkan para tenant yang ada di kawasan industri. Investasi ini pastinya akan sangat positif bagi perkembangan sektor real estat di Indonesia,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi BKPM, Senin (16/5).
Hunian yang akan dikembangkan ini nantinya akan menggunakan standar dan kualitas Jepang untuk kian menarik minat para calon konsumen yang diutamakan para kalangan penyewa kawasan industri dan para tenaga kerja asingnya. Kebutuhan hunian dan sarana penunjang di kawasan industri juga terus meningkat sehingga dibutuhkan banyak hunian yang representatif selain untuk kemudahan para pekerja dekat dengan tempat kerjanya.
Besarnya potensi investasi dari Jepang ini membuat pemerintah melakukan tindakan aktif jemput bola dengan melakukan pemasaran one on one meeting di Osaka, Jepang, beberapa waktu lalu. Khusus untuk investasi di bidang perumahan sendiri akan dikawal secara khusus di kantor perwakilan BKPM di Tokyo untuk memastikan minat investasi ini menjadi komitmen yang direalisasikan.
“Dalam catatan kami, investasi Jepang yang masuk hingga kuartal pertama 2016 mencapai 1,58 miliar dollar Amerika. Ini terdiri dari 427 proyek yang menyerap lebih dari 28.300 tenaga kerja dan menempatkan investasi Jepang ini nomer dua terbesar setelah Singapura. Bahkan investasi Jepang ini lebih besar dari Hongkong, Cina, dan Belanda,” imbuhnya.
