Housing-Estate.com, Jakarta – Banyak hal yang bisa menjadi penghambat pembangunan infrastruktur, salah satunya yang terbesar adalah soal pembebasan lahan. Hal ini seperti dikeluhkan oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil yang ingin membangun proyek jalan tol dalam kota untuk menghubungkan Pasteur-Cileunyi, namun terhambat di pembebasan lahan.

Ilustrasi
“Kami ingin menyelesaikan persoalan kemacetan di Bandung, tapi kadang di negeri ini kerjaan nggak bisa beres karena koordinasi. Bayangkan saja, lahan untuk proyek ini dimiliki 18 kementerian dan lembaga, kalau harus kita ketok satu-satu repot, makanya dibutuhkan level menteri koordinator (menko) untuk mempercepat ini,” ujarnya saat berkunjung ke Kantor Menko Maritim Rizal Ramli di Jakarta, Selasa (24/11).
Percepatan pembangunan jalan ini sangat penting, karena menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, Bandung juga mengalami tekanan perkotaan yang sama seperti Jakarta. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 2,5 juta jiwa, Bandung sudah seperti kota metropolitan ditambah dengan kunjungan turis yang mencapai 6 juta orang per tahunnya.
Mengenai permasalahan ini, Menteri Rizal menyebut seharusnya kita bisa belajar dari Cina dalam hal percepatan pembangunan infrastrukturnya. Selama ini pembangunan kita sering kali terhambat masalah klasik dengan alotnya pembebasan lahan maupun berbelitnya birokrasi saat pembebasan lahan.
“Kita harus malu dengan Tiongkok, mereka bangun jalan tol 1.000 km hanya satu tahun karena proses pembebasan lahannya bisa lebih mudah. Padahal untuk proyek jalan tol Bandung ini dari sisi pendanaannya sudah siap dari Japan International Coooperation Agency (JICA). Mestinya kita bisa gunakan aturan soal tanah negara yang kalau tidak dipakai bisa digunakan untuk fasilitas umum, bisa juga tukar guling antar lembaga, intinya kita ingin proyek yang sudah dicanangkan bisa segera dikerjakan,” tandas Rizal.