Housing-Estate.com, Jakarta – Kondisi bisnis properti hingga akhir tahun ini diprediksi masih melemah. Kendati demikian sektor properti masih tetap menjanjikan di masa datang mengingat Indonesia punya semua persyaratan untuk berkembangnya sektor ini. Jumlah kelas menengah yang cukup besar dan kekuatan ekonomi Indonesia yang masuk 16 besar di dunia merupakan potensi yang sangat menjanjikan.

Central Point Surabaya
Menurut laporan pasar real estat dari situs properti online yang diterima housing-estate.com, Rabu (10/2), ada beberapa hal yang akan mendukung berkembangnya sektor properti di tahun-tahun mendatang. Potensi terbesar datang dari bonus demografi yaitu jumlah kelas menengah yang diprediksi jumlahnya mencapai 141 juta pada tahun 2020. Kelompok usia produktif ini akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pasar sebesar 30 miliar dollar AS tahun 2018.
Laporan ini menyebutkan Balikpapan mencatatkan pertumbuhan properti paling tinggi disusul Surabaya dann Bandung. Sementara Jakarta merupakan kawasan dengan pertumbuhan properti mewah paling cepat dibanding kota-kota lain di dunia dengan pertumbuhan lebih dari 37 persen.
Prospek sektor residensial juga didorong defisit atau backlog perumahan yang mencapai lebih dari 10 juta unit. Selain residensial, pertumbuhan sektor properti akan dipicu kebutuhan ruang komersial yang cukup tinggi khususnya di kota-kota besar dan menengah. Pusat perbelanjaan, mal, ruang usaha terus tumbuh seiring dengan peningkatan perekonomian dan jumlah kelas menengah. Sejak akhir 2014 pengembangan area komersial terus meningkat di Ibukota propinsi. Di luar Jakarta, Surabaya merupakan kota paling semarak pertumbuhan ruang komersialnya.