Housing-Estate.com, Jakarta – PT HK Realtindo (HKR) tidak mau ikut jor-joran membangun apartemen sebagaimana dilakukan pengembang BUMN lain. Anak usaha PT Hutama Karya (Persero) Tbk itu juga mengembangkan proyek apartemen tapi lebih terbatas dan terjangkau. Tahun ini HK Realtindo akan lebih fokus pada pengembangan landed house atau perumahan. Dari Rp2,2 triliun anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2016, 60 persen digunakan untuk pengembangan perumahan.

Cendana Regency Sawangan
“Selebihnya yang 25 persen dipakai untuk proyek mixed use, dan 15 persen untuk pengembangan sinergi bisnis di sektor komersial seperti hotel, perkantoran, dan memperbesar porsi recurring income perusahaan,” ujar Direktur Komersial HK Realtindo, Hendy Pagar Alam, kepada housing-estate.com di Jakarta, Rabu (10/2).
Perubahan fokus ini disebabkan pasar hunian tapak lebih luas dan menjanjkan selain keinginan untuk ikut berpartisipasi dalam program pembangunan rumah murah. Tahun-tahun sebelumnya HK Realtindo lebih banyak membangun hunian vertikal. Menurut Hendy, pihaknya akan menyasar Sumatera sebagai wilayah pengembangan perumahan. Lokasi yang dipilih di sepanjang jalur Trans Sumatera dan sekitar stasiun kereta.
Hendy mengatakan pihaknya juga memperkuat sinergitas dengan perusahaan BUMN dan instansi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan hunian karyawan. Hal ini sudah dimulai dengan proyek Cendana Regency seluas 17 ha di Bojongsari, Depok. Cendana Regency merupakan proyek perdana HK Realtindo yang diluncurkan tahun ini.
“Setelah proyek ini kami akan meluncurkan perumahan lebih murah di Tangerang dan lokasi lainnya. Untuk apartemen kami menyasar segmen lebih rendah di Tangerang dan Yogyakarta. Selain itu kami akan belanja lahan untuk pengembangan hunian murah dan memaksimalkan lahan-lahan milik Hutama Karya,” imbuhnya.