Housing-Estate.com, Jakarta – Harga tanah di Jakarta terus bergerak semakin tinggi. Kendati masih ada harga yang rasional khususnya di kawasan-kawasan sekunder yang kurang favorit, secara umum harga tanah di Ibukota sudah sangat mahal. Harga tanah residensial paling tinggi di Menteng, Jakarta Pusat, dan Pondok Indah, Jakarta Selatan, dua kawasan elit di Jakarta.

Ilustrasi : Kawasan Pondok Indah
Di Menteng yang banyak dihuni pejabat, mantan pejabat, pengusaha, dan diplomat asing, harga tanahnya rata-rata Rp66,7 juta per meter persegi. Harga penawarannya bisa mencapai Rp75 juta per meter persegi. “Di lokasi-lokasi tertentu seperti di Jalan Surabaya ada yang lebih murah, penawaran Rp45 – 50 juta per meter persegi,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda, di Jakarta, Senin (11/1).
Di Pondok Indah yang harganya sedikit di bawah Menteng sekitar Rp43 – 68 juta per meter persegi. Tapi untuk tanah di pinggiran lapangan golf harganya bisa mencapai Rp125 juta per meter persegi. Di kawasan hasil pengembangan PT Metropolitan Kencana yang sekarang dikontrol keluarga Murdaya Poo harga tanah komersialnya jauh lebih tinggi. Sekarang di kawasan tengah dibangun hotel bintang lima dan apartemen, selain gedung perkantoran, mal, dan fasilitas komersial yang sudah lebih dulu beroperasi.
Sementara Pondok Pinang yang hanya terpisah jalan (Jl Raya Pondok Pinang) dengan Pondok Indah, harganya berkisar Rp30 – 35 juta per meter persegi. Di kawasan ini banyak dikembangkan townhouse yang harganya jauh lebih terjangkau disbanding Pondok Indah. Adapun di Kebayoran Lama rata-rata harganya sudah mencapai Rp45,8 juta per meter persegi.
Ali menjelaskan, harga tanah di Jakarta terus bergerak mengikuti aktifitas pembangunan di kawasan. Di Jakarta Utara motor penggeraknya Kelapa Gading dan Sunter. Di kawasan tersebut motornya harga tertinggi mencapai Rp30,6 juta per meter persegi. Di Pluit sekitar Rp18 – 30 juta per meter persegi, di beberapa lokasi mencapai Rp35 juta. Di kawasan komersial harganya bisa mencapai Rp60 juta per meter persegi.
“Sunter yang lokasinya berdampingan dengan Kelapa Gading harganya lebih murah. Sedangkan di Pluit dan Kelapa Gading pergerakan harganya mulai melambat dan di lokasi tertentu sudah terjadi koreksi walaupun masih dalam batas yang wajar,” terang Ali.
Di Jakarta Barat harga paling tinggi Puri Indah Rp23 – 28 juta per meter persegi. Titik-titik tertentu ada yang harganya Rp30 juta per meter persegi. Kawasan Grogol dan Petamburan harganya lebih murah Rp13 – 21 juta per meter persegi. Tingginya harga tanah di Puri Indah disebabkan banyaknya pengembangan proyek properti di kawasan.
Dari sekian wilayan itu, Jakarta Timur tergolong paling murah harga tanahnya. Acuannya Pulomas dan Pulogadung, harga tertinggi Rp22 ,8 juta per meter persegi. “Harganya relatif murah karena infrastruktur kawasan Jakarta Timur belum terhubung semua dengan wilayah lain. Tapi prospeknya bagus karena di kawasan banyak proyek infrastruktur tengah dibangun,” imbuhnya.