Housing-Estate.com, Jakarta – Kenaikan harga tanah di pusat-pusat pertumbuhan baru sekitar Jakarta berlangsung luar biasa. Tumbuhnya fasilitas-fasilitas baru dan pembangunan infrastruktur melambungkan nilai properti di kawasan. Ekspektasi konsumen yang terlampau tinggi juga membuat harga semakin bergerak tidak terkendali. Contohnya di BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, dalam satu tahun harga tanahnya naik hampir 100 persen.

The Green BSD City
Johan, pemilik tanah kaveling di kawasan Foresta BSD, mengaku tanahnya ada yang mau membeli seharga Rp13,5 juta per meter persegi. Padahal tanah seluas 300 meter persegi itu dibeli lima tahun lalu seharga Rp2.750.000 per meter persegi, naik sekitar 98 persen per tahun. “Saya ditelpon staf pemasaran BSD City, kalau mau melepas Rp13,5 juta per meter persegi ada yang mau beli,” ujar Johan kepada housing-estate.com di Jakarta, Kamis (26/11).
Sinar Mas Land, pengembang BSD City, memberi bandrol tanahnya kurang lebih sama. Di cluster Vivacia, kawasan The Emiment, tanah kavelingnya dijual Rp12,1 juta (cash) – Rp13,8 juta (bertahap 36x) per meter persegi. Di kawasan Vermont Parkland dan Royal Blossom lebih murah Rp10,4 – 12,1 juta per meter persegi. Di beberapa kota baru lain di Serpong seperti Summarecon Serpong dan Paramount Serpong harganya juga setara. Yang sedikit lebih mahal Alam Sutera sekitar Rp15 juta per meter persegi.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda, dalam berbagai kesempatan mengatakan harga tanah di Serpong terlampau mahal (over price). Akibatnya rumah yang ditawarkan pengembang sangat mahal dan sulit dijangkau konsumen khususnya kalangan kelas menengah. Kalangan investor juga sulit meraup keuntungan besar seperti dulu karena harganya terlalu cepat matang. Karena itu di Serpong sekarang banyak dibangun apartemen menengah seharga Rp300-500 jutaan. Saat ini rumah paling murah yang dipasarkan BSD City Rp1,7 miliar (tunai bertahap 36x) di cluster Vivacia. Luas bangunannya 82 meter persegi, tanah 84 meter persegi.
Lilly Tjahnadi, praktisi dan konsultan bisnis properti, mengatakan titik ekuilibrium harga tanah hunian di Serpong maksimal Rp11 – 12 juta per meter persegi. Untuk area komersial maksimal Rp15 juta per meter persegi.