Housing-Estate.com, Jakarta – Kelapa Gading, Jakarta Utara, merupakan salah satu kawasan di Jakarta yang perkembangan propertinya cukup dinamis dan banyak dicari konsumen baik end user maupun investor. Tapi industri properti yang melemah dua tahun belakangan ini menekan cukup kuat harga ruko di Kelapa Gading.
Ilustrasi
“Tiga tahun lalu waktu sektor properti masih hot-hotnya, diluncurkan ruko seharga Rp35 miliar di Kelapa Gading. Dulu ruko ini cukup banyak peminatnya, tapi sekarang harganya nggak ada yang bisa serap karena terlalu tinggi,” ujar Lukas Bong, Ketua DPD Asosiasi Real Estat Broker Indonesia (Arebi) DKI Jakarta, kepada housing-estate.com di Jakarta, Rabu (16/3).
Lukas menjelaskan, saat ini di Kelapa Gading ada sekitar seribuan ruko yang ditawarkan dengan range harga yang cukup beragam. Ruko di lokasi premium harganya mencapai Rp35 miliar, di sepanjang bulevar Rp9 miliar-Rp10 miliar, dan di dalam kawasan perumahan harganya berkisar Rp7 miliar.
Khusus untuk ruko di lokasi premium ini yang koreksinya cukup dalam karena ditawarkan seharga Rp20 miliar pun belum tentu ada peminatnya. Namun karena kebanyakan pembelinya adalah kalangan investor, aset propertinya ini akhirnya ditahan saja sambil menunggu iklim usaha yang lebih baik dan harga rukonya kembali naik.
“Pengembangnya juga melakukan perjanjian dengan konsumen, ruko ini memang tidak boleh dijual sebelum dilakukan proses serah terima. Jadi sekarang ruko puluhan miliar ini di-keep aja sama pemiliknya atau digunakan sendiri karena memang kalau dijual harganya jatuh,” imbuhnya.
