Thursday, September 28, 2023
Google search engine
HomeUncategorizedHarga Properti Residensial Naik Tipis - Housing-Estate.com - Portal Berita Properti No....

Harga Properti Residensial Naik Tipis – Housing-Estate.com – Portal Berita Properti No. 1 di Indonesia

Housing-Estate.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) kembali merilis survei harga properti residensial (SHPR) untuk kuartal IV tahun 2016. Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, indeks SHPR kuartal terakhir tahun lalu mencatatkan kenaikan sebesar 0,37 persen dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 0,36 persen.

Ilustrasi

Ilustrasi

“Kenaikan harga rumah ini terjadi pada semua tipe residensial terutama untuk tipe kecil yang kenaikannya mencapai 0,57 persen. Kenaikan tertinggi di Surabaya sebesar 1,64 persen (qtq). Beberapa faktor kenaikan ini karena kenaikan bahan bangunan dan tenaga kerja walaupun tidak signifikan,” ujarnya di Jakarta, Jumat (24/2).

Seluruh indikator yang menjadi penentu harga properti residensial, lanjut Tirta, belum banyak berubah dari laporan para perusahaan pengembang. Namun begitu, pada tahun 2016 lalu kalangan pengembang telah lebih optimistis dengan bisnis properti dan tren positif ini diyakini akan berlanjut dan akan melalui momentum peningkatan yang baik pada kuartal kedua tahun ini.

BI juga mencatat pertumbuhan penjualan properti residensial hasil kontribusi pengembang-pengembang papan atas yang mengembangkan proyeknya dalam skala kota. Sebut saja PT Agung Podomoro Land Tbk yang pada tahun lalu menyelesaikan banyak proyek residensial seperti SCBD Borneo Bay City Balikpapan, superblok Podomoro Golf View Bogor, Podomoro City Deli Medan, dan Podomoro Park Klender.

Survei juga mencatat peningkatan volume penjualan properti dibandingkan kuartal sebelumnya. Peningkatannya mencapai 5,06 persen dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 4,65 persen. Peningkatan ini juga sejalan dengan peningkatan realisasi penyaluran kredit properti (KPR) oleh perbankan.

“Pertumbuhan tipis untuk penjualan properti ini salah satunya ditempuh kalangan pengembang dengan membuat berbagai pola-pola pembayaran menarik. Hingga saat ini sebagian besar perusahaan pengembang masih menggunakan dana sendiri untuk membiayai pengembangan proyeknya dengan porsi mencapai 50,8 persen,” imbuh Tirta.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments