Housing-Estate.com, Jakarta – Pewarnaan ruang bisa memengaruhi suasana hati penghuni. Ruang berwarna gelap seperti abu-abu misalnya, akan mencuatkan suasana yang suram atau kurang bersemangat. Sebaliknya ruangan berwarna cerah seperti oranye akan memunculkan suasana yang ceria. “Warna dapat membangun mood seseorang, apalagi bila diterapkan pada ruangan,” kata psikolog Ratih Ibrahim (Personal Growth Jakarta).
Hal senada diungkapkan Dina Hartadi, desainer interior yang juga Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Jakarta. “Warna ruangan memiliki efek psikologis pada orang di dalam ruang karena menciptakan suasana tertentu. Misalnya, kalau ingin suasana ruang yang damai, pilih warna hijau atau biru laut. Tapi, kalau ingin lebih bersemangat saat masuk rumah, gunakan warna oranye atau merah,” jelasnya.
Karena mempengaruhi mood itu, pemilihan warna sebaiknya mempertimbangkan fungsi ruang. Artinya pada setiap ruang aplikasi warna yang digunakan jangan disamakan. Di ruang keluarga sebagai tempat berkumpul penghuni, dapat diterapkan warna- warna netral seperti krem atau putih. Sebagai aksen bisa ditambahkan warna yang bersifat menenangkan dan rileks seperti biru dan hijau pada salah satu bagian dinding. Padukan aplikasi warna itu dengan perabot dan aksesoris yang selaras.
Sementara di kamar tidur anak yang berfungsi sebagai tempat istirahat, bermain, dan belajar, diperlukan stimulus warna yang berbeda untuk mempengaruhi tumbuh kembang anak. “Misalnya, kamar jangan dicat putih saja atau satu warna, karena mereka sedang merekam semua warna yang dilihatnya. Sebaiknya diberikan aksen warna lain sebagai stimulus perkembangannya,” jelas Ratih. Berikut beberapa contoh aplikasi warna pada ruang keluarga dan kamar anak yang mungkin bisa menjadi inspirasi anda.





Sumber: Majalah HousingEstate
atau
Unduh versi digitalnya WayangForce, Scoop & Scanie.