Housing-Estate.com, Jakarta – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyebutkan alih fungsi lahan di Jawa Barat terus berlangsung dengan tren yang semakin meningkat. Tahun 2015 di Jawa Barat terjadi alih fungsi lahan seluas 29.940 ha dari persawahan dan hutan menjadi area pemukiman, industri, dan properti komersial lainnya.
Ilustrasi
“Alih fungsi ini terus berlanjut seperti tahun-tahun sebelumnya yang didominasi untuk pembangunan infrastruktur, pemukiman, waduk, jalan tol, jalan, dan pertambangan. Untuk kawasan hutan saja tahun 2015 yang beralih fungsi mencapai 28.900 ha,” ujar Direktur Walhi Jawa Barat Dadan Ramdan dalam siaran pers yang diterima housing-estate.com di Jakarta, Selasa (5/1).
Menurut catatan Walhi, kawasan pertanian yang berubah fungsi mencapai 23,4 persen. Tahun 2010, Jawa Barat masih memiliki lahan sawah seluas 961.833 ha tapi pada tahun 2015 berkurang menjadi 868 ribu ha. Kawasan hutan yang rusak pada tahun 2015 akibat kebakaran hutan mencapai luas 1.240 ha.
Situasi ini bila terus berlanjut dan tidak diantisipasi akan membuat Jawa Barat tidak lagi menjadi lumbung padi. Banyak infrastruktur irigasi yang tadinya untuk mengairi persawahan dialihkan untuk mengairi perumahan maupun kawasan industri. Beberapa infrastruktur yang dibangun juga cenderung menyuburkan kawasan industri dan menggeser kawasan pertanian.
“Perkembangan ini juga membuat berkurangnya daerah tangkapan air, resapan, dan sawah produktif. Ini merupakan kegagalan gubernur dan 27 bupati/walikota di Jawa Barat dalam melindungi dan mengelola ruang lingkungan hidup dan sumber-sumber kehidupan alam di Tatar Parahyangan. Rekomendasi kami, harus dilakukan kajian ulang kebijakan perencanaan ruang, wilayah, dan perencanaan pembangunan di Jawa Barat,” tandas Dadan.
