Housing-Estate.com, Jakarta – Jepang semakin disasar untuk target market penjualan proyek apartemen dengan banyaknya ekspatriat Jepang yang bekerja di Indonesia. Beberapa pengembang di wilayah Cikarang, Jawa Barat, dengan tegas menyatakan menyasar ekspatriat Jepang sebagai konsumen maupun pasar sewa yang sangat potensial.

Grande Valore
Salah satunya adalah Kondominium Grande Valore yang dikembangkan oleh PT Interart Graha Selaras (IGS) di dalam kawasan Jababeka Cikarang. Proyek ini dikembangkan sebagai service apartment dengan operator yang akan melayani service-nya dari Hotel Holiday Inn yang sudah beroperasi sejak Januari 2016 lalu.
Menurut Direktur Marketing Grande Valore Jeffry Yamin, proyek ini dijual sebagai apartemen biasa yang bisa dihuni oleh pemiliknya, namun dengan layanan service dari Holiday Inn bertaraf bintang lima sehingga bisa dijadikan untuk instrumen investasi. Karena itu apartemen ini dijual semi furnished dengan perangkat kamar mandi lengkap plus bathtub, kitchen set, dan AC.
“Seluruh fasilitas yang dikembangkan di apartemen ini ditujukan untuk ekspatriat Jepang, makanya kamar mandinya ada bathtub walaupun tipe studio karena orang Jepang suka berendam. Kami juga menyediakan fasilitas hakume daiyokiyo yaitu pemandian air panas khas Jepang dengan suhu 45 derajat celcius selain high quality living standar Jepang,” ujarnya kepada housing-estate.com di Cikarang, Sabtu (5/3).
Grande Valore sudah mulai dibangun sejak awal tahun 2015 lalu dan saat ini progresnya telah mencapai 40 persen. Ada tiga tower yang dipasarkan dengan jumlah unit terbatas hanya 445 unit. Tower C sudah sold out, Tower B terjual 70 persen, dan saat ini tengah ditawarkan Tower A sebanyak 88 unit. Tipe yang ditawarkan mulai studio (36,5 m2), 2 bedroom (BR, 70 m2), dan 3 BR (101 m2) seharga mulai Rp861 juta-Rp2,5 miliaran.
Total investasi untuk proyek ini mencapai Rp1 triliun dengan rincian Rp600 miliar untuk apartemen dan Rp400 miliar untuk hotel. Tahun pertama konsumen juga dijamin dengan rental guarantee sebesar 10 persen dan untuk tahun berikutnya disediakan leasing management untuk mencarikan sewa unit apartemen yang kita miliki. Potensi sewanya sendiri mencapai 2.300 dollar Amerika per bulan untuk tipe studio.
“Kami percaya diri karena saat ini sudah ada 20 persen ekspatriat yang mau menyewa di sini, jadi konsumen nggak perlu khawatir pasti unitnya ada yang menyewa. Selain itu unit di sini juga terbatas karena kita menyasar ekspatriat dengan level manajer hingga direktur. Targetnya bulan Juni ini penjualan kita sudah sold out dan akhir tahun 2018 sudah bisa beroperasi,” pungkasnya.