Housing-Estate.com, Jakarta – Di kawasan megapolitan Jabodetabek yang transportasi umumnya buruk mobil pribadi menjadi kebutuhan penting. Berbeda apabila sistem transportasinya bagus dan terintegrasi hingga sekitar permukiman, punya kendaraan pribadi tidak lagi relevan. Kendati penting kendaraan tetap menjadi kebutuhan sekunder, kebutuhan nomor satu rumah. Pertanyaannya, bagaimana dengan penghasilan yang tidak besar atau pas-pasan dapat membeli keduanya: rumah dan mobil. Padahal, gajinya katakanlah hanya Rp6 juta per bulan.

Ilustrasi
Selalu ada jalan jika ada kemauan, yaitu mencari pembiayaan dari bank atau lembaga pembiayaan. Yang perlu diingat besar angsuran kredit maksimal sepertiga gaji. Rumus ini untuk menjamin yang bersangkutan tetap dapat  berkembang dan eksis, misalnya untuk kebutuhan rumah tangga, sekolah, dan kesehatan.
Untuk itu rumah yang dibeli harganya tidak boleh lebih dari Rp200 juta. Akan lebih baik apabila harganya di bawah itu, misalnya Rp170 jutaan. Di Bodetabek masih ada sejumlah perumahan yang memasarkan rumah seharga itu. Ambil periode kredit paling panjang sehingga angsurannya kecil. Bank BTN memberikan kredit hingga 25 tahun.
Rumah seharga Rp200 juta dengan depe 10 persen, bunga 11,5 persen, dan jangka waktu 25 tahun, angsurannya Rp1,7 juta per bulan. Di kawasan Cileungsi dan Parung Panjang, Bogor; serta Pasar Kemis, Tangerang, harga sebesar itu dapat rumah tipe 36. Untuk rumah seharga Rp170 jutaan angsurannya Rp1,5 juta per bulan. Dengan angsuran sebesar itu gajinya tersisa Rp4,3 – 4,5 juta.
Pilih rumah di kawasan sedang tumbuh atau akan menjadi pusat pertumbuhan baru. Di lokasi seperti ini pertumbuhan harga rumahnya tinggi, rata-rata 15-20 persen per tahun. Pada tahun ketiga atau keempat nilai rumahnya akan naik sekitar 50 persen. Sehingga rumah yang semula Rp200 juta paling tidak menjadi Rp300 juta. Pada posisi ini pemilik rumah bisa minta pinjaman baru atau tambahan pinjaman dengan agunan rumah tersebut (top up). Bila bank memberikan 70 persen dari kenaikan harga nilai Rp70 juta.
Kendati pinjamannya tambah debitur tidak terlalu terbebani. Sebab, cicilan bunga pinjaman sebelumnya sebagian besar sudah dibayar pada 3-4 tahun angsuran. Pada saat bersamaan gajinya juga mengalami kenaikan. Dana tambahan dari bank ini untuk beli mobil. Paling rasional mobil LCGC (low cost green car), seperti Ayla atau Agya.
Jenis mobil ekonomis ini ada yang harganya Rp85 juta dan Rp100 juta. Dengan depe 25 persen, angsuran 60 x, angsurannya masing-masing Rp1,7 juta dan Rp2,3 juta. Bila uang Rp70 juta tadi dijadikan depe maka angsurannya menjadi kecil, kurang dari satu juta. Jadi, dengan sisa gaji Rp4,3 – 4,5 juta, belum termasuk tambahan dari kenaikan gaji, kehidupannya masih aman.