Housing-Estate.com, Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali melontarkan wacana pembangunan gedung baru di komplek DPR, Senayan, Jakarta. Dengan jumlah anggota 560 orang, gedung yang ada saat ini dinilai tidak memadai. Menurut Ketua DPR Setya Novanto, saat ini setiap anggota DPR memiliki ruang kerja seluas 26-35 m2.
Setya Novanto
“Ruang seluas ini digunakan untuk anggota dewan, sekretaris, staf ahli, dan ruang penunjang lainnya. Permasalahan yang kita hadapi saat ini kian kempleks selain tuntutan akan kinerja anggota dewan. Makanya perlu diperluas, paling tidak setara ruang kerja pejabat eselon IA,” ujar Novanto saat rapat konsultasi dengan Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), awal pekan ini.
Selain itu, lanjut Setya, selain memperluas ruangan juga masih dibutuhkan ruang penunjang lainnya seperti ruang rapat, ruang pertemuan, perpustakaan, hingga museum. Untuk pembangunan gedung negara sendiri, Kemenpupera berpatokan pada Keputusan Menteri PU No. 45/PRT/M/2007 mengenai pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara.
Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Ditjen Cipta Karya Kemenpupera Adjar Prajudi menambahkan, berdasarkan aturan tersebut, gedung negara yang dibangun harus fungsional, andal, efektif, dan efisien. “Jadi gedung yang dibangun tidak boleh berlebihan dalam hal besaran dana, penggunaan material, dan peralatan. Jadi kalau pun mau dibangun harus mengikuti aturan ini,” imbuhnya.
