Housing-Estate.com, Jakarta – Untuk mengurai kemacetan di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta berencana akan membangun enam ruas jalan tol dalam kota baru. Selama ini proyek jalan tol dalam kota ini terkendala pembebasan lahan namun sekarang antara pemprov dan pemerintah pusat telah bersepakat untuk pembebasan lahan proyek tol ini.

Ilustrasi
“Sudah ada keputusan bahwa untuk pembebasan lahannya dari kami dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera). Porsi masing-masing juga sudah jelas, kami membebaskan lahan untuk jalan arteri sementara Kemenpupera untuk jalan tolnya,” ujar Basuki T. Purnama (Ahok), Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota, Jumat (6/11).
Pembangunan jalan tol dalam kota ini akan dikerjakan oleh PT Jakarta Tollroad Development (JTD) yang belum bisa mengerjakan tahap awal proyek ini karena terkendala pembebasan lahan yang belum clear. Dengan sudah adanya keputusan mengenai pembebasan lahan dari pemprov maupun Kemenpupera, JTD akan mengerjakan tahap pertama proyek jalan tol dalam kota ini untuk ruas Semanan-Sunter dan Sunter-Pulogadung.
Total proyek ini akan dikerjakan dalam empat tahap. Tahap pertama untuk ruas Semanan-Sunter panjangnya mencapai 20,23 km dengan investasi Rp9,76 triliun. Kemudian Sunter-Pulogebang sepanjang 9,44 km senilai Rp7,37 triliun. Tahap kedua mencakup Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 km dengan investasi Rp5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,6 km dengan invetasi Rp6,95 triliun.
Sementara itu tahap ketiga Ulujami-Tanah Abang sepanjang 8,7 km dengan investasi Rp4,25 triliun dan tahap keempat untuk ruas Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 km dengan investasi Rp5,71 triliun. “Total jalan tol dalam kota ini akan memiliki panjang 69,77 km,” tandas Ahok.