Housing-Estate.com, Jakarta – Penjualan rumah seken mendapat momentum bagus. Di saat penjualan rumah baru dari developer turun, pasar rumah seken justru sebaliknya. Menurut Lukas Bong, Principal Era Max, perusahaan broker properti, pasar rumah seken lebih fleksibel dan peminatnya sangat banyak. Pemilik rumah umumnya mau melepas rumahnya sedikit di bawah harga pasar dan biasanya langsung terjual. “Pemilik tahu calon konsumen cukup selektif, mereka umumnya fleksibel sehingga rumahnya cepat terjual,” ujar Lukas di Jakarta, Kamis (30/10).

Ilustrasi
Lukas mengatakan paling banyak dicari rumah seharga kurang dari Rp1 miliar. Lokasi paling favorit kawasan Jakarta Selatan, selatan Jakarta, dan pusat-pusat pertumbuhan baru di Jabodetabek. Untuk apartemen yang paling laris di bawah Rp500 juta. Ia menyebutkan situasi saat ini menguntungkan penjual dan pembeli. Penjual tetap untung kendati tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.
Country Director Ray White Indonesia, Johan Boyke Nurtanio, mengutarakan hal senada. Menurut Boyke, 80 persen transaksi perusahaannya berasal dari properti seken, selebihnya properti primer atau baru. “Sekarang pasar properti seken lebih bergairah karena harganya lebih fleksibel dan yang mau menjual juga banyak,” ujarnya.
Wilayah Jakarta masih mendominasi penjualan properti seken sebanyak 45 persen disusul kawasan Bodetabek dan Surabaya masing-masing 20 dan 15 persen. Kendati pasar properti secara umum melemah Boyke optimis omset yang ditargetkan tahun ini sebesar Rp15 triliun bakal tercapai. Ia mengklaim saat ini omsetnya sudah mencapai 80 persen. “Tahun depan sektor properti diprediksi lebih baik sehingga kami berani menargetkan omzet Rp20 triliun,” imbuhnya.