Housing-Estate.com, Jakarta – Ruang-ruang perkantoran diubah jadi hunian sedang marak di pusat-pusat bisnis Australia, terutama Sydney. Â Kendati bukan fenomena baru, menurut riset Jones Lang LaSalle (JLL) Australia, Â tetapi dalam lima tahun terakhir jumlah alih fungsi properti ini makin banyak. JLL memperkirakan, secara nasional sebanyak 46.940 m2 ruang kantor pada tahun lalu sudah diubah menjadi residensial. Tahun sebelumnya alih fungsi itu sebanyak 25.794 m2. Jadi, ada peningkatan sebesar 21.146 m2.
Perubahan itu dilakukan banyak pengembang asal Asia. Ini juga didorong tingkat suku bunga KPR rendah, meningkatnya ruang kosong di gedung grade B, selain kurangnya pasok rumah di metropolitan Sydney. Â Meningkatnya minat orang asing memiliki rumah di Sydney menjadi sebab lain.
Pasok residensial di Sydney saat ini 79.500, sementara permintaan 122.900 unit.  Agar pasar seimbang dibutuhkan tambahan 43.400 rumah.  Sementara survei residensial yang dilansir NAB untuk kuartal 1 tahun 2014, menunjukkan ada kenaikan permintaan orang asing terhadap rumah baru sebesar 14%, dan 10% untuk rumah seken. Permintaan terbanyak di lokasi pusat kota.  Tahun lalu badan penanaman modal asing setempat menyetujui investasi senilai 17,16 miliar dolar Australia masuk pasar rumah Sydney, 62,9 persen diantaranya  untuk pembangunan baru.  Dari jumlah itu sebanyak 5,73 miliar dolar Australia dijual dalam bentuk gambar kepada investor dari Asia Pasifik.
JLL menyebutkan, rendahnya permintaan ruang perkantoran grade B karena para investor cenderung memilih grade lebih tingi. Namun, pasok kantor grade A tidak tersedia. Akibatnya, imbal hasil dari tarif sewa antara gedung berperingkat tinggi dan rendah makin lebar. Perubahan menjadi hunian dinilai lebih menguntungkan.
Sejak kuartal 1/2013 tercatat 7 gedung di CBD Sydney yang sudah diubah  menjadi 1.950 unit apartemen dengan nilai penjualan 667,3 juta dolar Australia.  Gedung yang sudah diubah antara lain sebuah gedung di Elizabeth Street dan George Street yang kini dimiliki Far East Organisation, pengembang asal Singapura. Lalu Sydney Water Site (Greenland Group) dan di Sussex Street yang diubah oleh Ausbao Pty Ltd. Jika semua proyek alih fungsi yang sudah disetujui selesai maka ruang kantor di CBD Sydney berkurang 179.583 m2 atau 3,61% dari total stok.
JLL memproyeksi kondisi ini masih akan berlanjut. Setidaknya sudah ada 19 persetujuan yang dikeluarkan otoritas lokal atas perubahan fungsi gedung-gedung tersebut. Alih fungsi ini membuat daerah Mid-town akan jadi kawasan residensial yang paling berkembang.
Kawasan Sydney selatan
Selain gedung perkantoran alih fungsi juga terjadi pada bangunan pabrik. Contohnya bangunan pabrik di O’Riordan Street, Mascot, seluas 796 m2 yang dibeli CrossPoint Telecom Pte Ltd, diubah menjadi proyek residensial bernilai 2,31 juta dollar Australia.  Advan Properties, sebuah gudang dan ruang pamer, juga dijadikan hunian senilai 4,5 juta dolar Australia.
Chubbyelf  Pte Ltd tidak ketinggalan mengubah gudang di Doody Street, Alexandria, menjadi proyek residensial bernilai 3,2 juta dolar Australia. Berikutnya sebuah gedung seluas 947 m2 di Botany Road, Waterloo, milik Kevin Malouf rencananya juga akan diubah, agar nilai tanahnya naik jadi 4.751 dolar Australia per m2.
Alih fungsi ini terutama terjadi daerah Sydney bagian selatan yang banyak ditempati bangunan industri dan pergudangan. Perubahan itu diyakini akan meningkatkan nilai aset dan  menggairahkan pasar residensial.  Tapi tren ini juga memunculkan kekhawatiran berkurangnya  pasokan pabrik/gudang yang akan mendorong harga lahan industri naik. Ayu
Â
(berbagai sumber)
Â