Housing-Estate.com, Jakarta – Sejumlah pengembanag membukukan penjualan mengesankan dalam pameran properti Realestate Ekspo 2015 yang berlangusng di JCC Jakarta pada 14 – 22 November 2015. Salah satunya PT Hasana Damai Putra, pengembang Kota Harapan Indah (KHI) Bekasi, yang meraih penjualan sebesar Rp62 miliar.

Cluster Samata Kota Harapan Indah
“Kendati pengunjungnya tampak sepi penjualan kami lumayan 57 rumah senilai Rp62 miliar,” ujar Hyronimus Yohanes, GM Marketing PT Hasana Damai Putra, kepada housing-estate.com di Jakarta, Selasa (24/11).
Dalam pameran tersebut Damai Putra memasarkan beberapa proyeknya, yaitu KHI (2.200 ha), Segara City (110 ha), de’Residence, dan Green Ara Residence. Yang terakhir itu proyek terbaru Hasana Damai Putra seluas 17 ha yang mulai dipasarkan di pameran tersebut. Hyronimus menyebutkan, dari sekian rumah yang terjual itu lebih dari dua puluh unit adalah rumah di cluster Samata dan Vasana di KHI seharga Rp1,2 – 1,8 miliar. Di dua cluster ini semua rumahnya dua lantai tipe 69/114, 80/133, 104/171. Selebihnya adalah rumah di Segara City, de’Residence, dan Green Ara Residence.
Tiga proyek terakhir itu tu menyasar segmen menengah. Rumahnya satu lantai seharga Rp500 – 800 jutaan. De’ Residence yang memasarkan 100 unit terdiri tipe 30/90, 36/90, 45/96 seharga Rp518 – 608 juta. Sementara Green Ara Residence yang tengah memasarkan cluster Ebony (170 unit) menawarkan empat pilihan, yaitu tipe 50/90, 55/102, 63/119, 69/119 seharga Rp635 – 855 juta. Tipe 69/119 dilengkapi kamar 2+1, sedang tiga tipe lainnya dua kamar tanpa kamar pembantu. Green Ara yang lokasinya dekat cluster Samata dikembangkan dalam lima cluster.
Di Green Ara meawarkan desain unik dan modern. Berbeda dengan rumah de’Residence yang menggunakan atap pelana, di Greenara Residence model atapnya miring dengan tritisan lebar sebagai ciri rumah tropis. Dengan system couple dua tampilan rumahnya seperti berbagi atap. Plafonnya sangat tinggi 7 meter sehingga terkesan lebih lega dan nyaman.
Hyronimus mengatakan, penjualan rumah di bawah satu miliar hingga Rp1,5 miliar masih cukup bagus. Dalam satu bulan ia masih bisa jualan 80 – 100 rumah. Ini berbeda dengan pasar rumah menengah atas yang pasarnya saat ini sedang sepi. Selain itu pengembang juga menawarkan pembayaran fleksibel. Konsumen bisa membayar tunai, tunai bertahap, dan KPR. “Depe-nya 20 persen dicicil 24 kali, untuk cicilan bertahap bisa sampai 48 kali,” katanya.