Citra Raya Mulai Bangun Apartemen Ecohome

Housing-Estate.com, Jakarta – PT Ciputra Residence, pengembang Citra Raya (2.760 ha) di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, telah berkembang menjadi sebuah kota baru. Dikembangkan sejak tahun 1992, hingga saat ini perumahan itu sudah dihuni lebih dari 65 ribu orang. Di penghujung tahun ini Citra Raya mulai menawarkan hunian vertikal berupa apartemen bertingkat rendah (empat lantai) EcoHome menyusul makin mahalnya harga tanahnya menyusul kian banyaknya fasilitas.

“Citra Raya Tangerang telah tumbuh menjadi kawasan hunian pilihan di kawasan. Kami merasa sudah sangat tepat untuk menghadirkan apartemen pertama guna memenuhi kebutuhan pasar pekerja muda yang sangat besar dan terus bertumbuh. Apartemen ini dikembangkan di kawasan Ecopolis (60 ha) hasil kolaborasi Ciputra dengan Mitsui Fudosan Residential (Jepang),” kata Budiarsa Sastrawinata, Presiden Direktur PT Ciputra Residence, saat peletakan batu pertama (ground breaking) dimulainya pembangunan dua menara EcoHome akhir pekan lalu.

EcoPolis dikembangkan secara joint venture (JV) dengan persentase saham 50:50 antara Ciputra dan Mitsui sejak tahun 2013 sebagai kawasan hunian terpadu (mixed use). Hingga saat ini telah dikembangkan empat klaster hunian dari rencana tujuh klaster dan beberapa fasilitas komersial. EcoHome dikembangkan di atas lahan lima hektar yang akan terdiri dari empat tower mencakup 1.000 unit hunian dilengkapi aneka fasilitas.

Unitnya dikonsep seperti dormitory dengan desain yang kompak untuk mewadahi gaya hidup pekerja muda yang juga praktis. Tipe unitnya studio (mencakup 80 persen dari total unit) berukuran 15-22,98 m2 dan dua kamar tidur seluas 25 m2 seharga mulai Rp213 juta per unit tunai atau Rp13 jutaan/m2. Penjualannya saat ini disebut sudah mencapai 230 unit senilai Rp70 miliar.

“Apartemen ini wujud komitmen kami memenuhi kebutuhan pasar yang terus membesar di kawasan. Selain perkembangan Citra Raya, dalam radius lima kilometer dari lokasi CitraRaya, terdapat sekitar 200 industri dengan puluhan ribu pekerja yang butuh hunian dengan harga terjangkau,” jelas Budiarsa.