Housing-Estate.com, Jakarta – Perusahaan konstruksi terbesar milik pemerintah Tiongkok berencana melepas saham senilai 30 miliar Yuan atau sekitar 4,8 miliar dolar AS. Jumlah saham yang akan dijual sebanyak 300 juta lembar preferred share (saham yang memiliki hak melebihi hak saham biasa). Dana segar yang didapat akan dipakai untuk menyelesaikan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur. Menurut The Shanghai Stock Exchange, Senin lalu, rencana penjualan saham ini merupakan penawaran terbesar perusahaan non-bank yang pernah terjadi di Tiongkok.
Kendati memiliki hak suara lebih kecil pemilik saham preferen punya hak lebih tinggi dibanding pemegang saham biasa. Dalam hal perusahaan mengalami likuidasi hak pemegang saham preferen harus didahulukan. Selain itu, mereka juga berhak mendapatkan dividen bernilai tetap sebelum deviden dibagi ke pemegang saham biasa.
Penjualan saham ini dimaksudkan untuk menambal modal perusahaan mengingat per Maret 2014, rasio hutang dan asetnya sudah mencapai 79 persen. Kendati butuh tambahan modal cukup besar perusahaan tersebut dikhawatirkan tidak dapat menarik dana maksimal karena sahamnya dinilai cukup rendah.
Saham BUMN ini dipasarkan sebesar 0,65 kali estimasi nilai bukunya pada tahun 2014, pasca penurunan indeks saham gabungan bursa Shanghai sebesai 4,8, tahun ini. Demikian data yang dirangkum Bloomberg.
BUMN ini berencana menjual setidaknya 50% sahamnya dalam periode 6 bulan, setelah mendapat persetujuan dari Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok, dan sisanya dalam 24 bulan kemudian. Ayu
Â
(Sumber: Bloomberg)
