Housing-Estate.com, Jakarta – Bank BTN yakin tetap menjadi pemimpin pasar dalam pembiayaan perumahan, terutama untuk pasar rumah menengah bawah, sembari meningkatkan porsi pembiayaan rumah menengah atas. Keyakinan itu didasari posisi perseroan sebagai bank yang fokus pada pembiayaan perumahan dan sejumlah langkah yang diambil direksi untuk memperbaiki kinerja perseroan.
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan hal itu di Jakarta akhir pekan lalu (23/5) usai memberikan penghargaan “BTN Property Award 2014” kepada sejumlah perusahaan pengembang dan pemangku kepentingan di bisnis perumahan lainnya. Menurut dia BTN akan tetap fokus memberikan pembiayaan perumahan. Posisi itu membuat BTN tak tergantikan di bisnis tersebut mengingat masih begitu besarnya kebutuhan perumahan di Indonesia.
”Backlog (akumulasi kekurangan pengadaan rumah) saat ini lebih kurang 15 juta unit. Kami akan memenuhi kekurangan itu secara bertahap,” katanya. Saat ini BTN menguasai 26% pangsa pasar pembiayaan perumahan, paling tinggi di antara semua bank penyalur kredit perumahan. Bahkan untuk rumah sejahtera bersubsidi pangsa pasar BTN 95%, bank-bank lain 5%. “Ke depan kita akan makin memperkuat posisi itu,” lanjut mantan dirut Bank Mutiara itu. Sejak tahun 1976 sampai sekarang BTN telah membiayai 3,5 juta rumah di seluruh Indonesia. Sekitar 94%-nya rumah bersubsidi.
Selain itu BTN juga akan terus memperbaiki kinerjanya. Tahun ini misalnya fokusnya menurunkan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL). Antara lain dengan melelang KPR macet senilai Rp400 – 500 miliar dan menagih langsung kredit rumah yang diperkirakan akan macet. “Target kami rasio NPL tahun ini menjadi tiga persen. Ini konsentrasi utama kita tahun ini,” kata Maryono. Sampai kwartal I 2014 rasio NPL bersih BTN tercatat 3,57%, sementara NPL gross 4,74%, jauh di atas NPL bersih bank BUMN lain yang masing-masing di bawah 0,6% dan 3%. Yoenazh