Housing-Estate.com, Jakarta – Bank Tabungan Negara (BTN) terus melakukan konsolidasi untuk mendukung program pembangunan sejuta rumah. Selain memperkuat pendanaan, BTN juga meningkatkan pelayanan, SDM, dan jaringan pelayanan. Di bidang kredit ada tambahan 300 orang yang diharapkan mempercepat proses kredit.

Maryono, Dirut BTN
“Kami juga membuat SOP (standart operating procedure), kredit dipermudah dan dipercepat, mengembangkan teknologi untuk bisa approval secara online,” ujar Direktur Utama Bank BTN Maryono, pada acara pemberian penghargaan BTN Property Awards 2015 di Jakarta, Rabu (10/6).
Selain itu BTN juga bekerja sama dengan PT Pos, Telkom, Pegadaian, hingga membuat branchless banking dengan 44 ribu agen. Semua itu, imbuh Maryono, untuk mendukung program sejuta rumah. Maryono meminta kalangan pengembang menyambut dukungan dan kesiapan BTN ini dengan mempercepat pembangunan rumah murah. Untuk pembiayaan BTN sudah sangat siap.
Pengembang dapat memanfaatkan program ini sebagai peluang bisnis yang cukup menarik. Jumlah dan segmentasi pembangunan rumah murah sudah ditetapkan sehingga pengembang bisa fokus pada segmen yang dituju. Menurut Maryono, sebanyak 140 ribu unit untuk masyarakat miskin, 490 ribu untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan subsidi, dan 250 ribu untuk masyarakat non subsidi.
Untuk mendukung pembangunan rumah murah pengembang juga diberi berbagai kemudahan. Misalnya perizinannya dipercepat dan murah, kemudahan memperoleh tanah, biaya kredit lebih murah, dan pembebasan beragam jenis pajak. Maryono menjelaskan, BTN sudah bekerja sama dengan 3.000 pengembang dan sudah menyalurkan KPR untuk 3,5 juta nasabah.