Housing-Estate.com, Jakarta – Menyebut PT Bogor Raya Development (BRD) barangkali kurang familier di telingga banyak orang di Jabodetabek. Tapi cobalah menyebut Bogor Lakeside atau Danau Bogor Raya, sejak tahun 1990-an perumahan tersebut begitu tenar. BRD tidak lain pengembang di balik perumahan yang dilengkapi padang golf dan hotel di dekat gerbang tol Bogor itu. Di luar Danau Bogor Raya, BRD sudah mengembangkan sepuluh perumahan. Luasnya rata-rata di bawah 20 ha untuk kalangan menengah.

Bogor Spring Lake
“Paling luas Bogor Lakeside 600 ha, saat ini kita sedang menyiapkan proyek baru seluas 120 ha yang kita beri nama Bogor Spring Lake,” kata T Putut Darjadi, Direktur Operasional PT Bogor Raya Development.
Bogor Spring Lake (BSL) dirancang master planner AECOM dengan dilengkapi danau buatan seluas 3 ha sebagai sentra kawasan. Selain hunian biasa di dalam bentuk cluster, di dalam BSL juga akan dibangun senior living area (25 ha) dan pusat bisnis (central business district) seluas 20 ha. Selain itu ada boutique hotel bintang lima yang didesain dengan atmosfir Bali. Area CBD berada di sekeliling danau berupa bangunan komersial setinggi maksimal 22 lantai. Antara lain apartemen, hotel, gedung perkantoran dan neighborhood mall. Senior living akan dilengkapi clubhouse dan agrowisata untuk para lansia penghuninya.
Lokasinya bersisian dengan Danau Bogor Raya. Keduanya akan dihubungkan jembatan layang (over bridge) sepanjang 120 meter, lebar 50 meter. Jembatan ini akan menjadi salah satu icon BSL. Proyek ini rencananya akan dilansir bulan November mendatang. Tanahnya dibandrol Rp8 juta per m2. Tahap pertama akan dilepas sekitar seratus unit, dengan luas bangunan minimal 100 m2.
Putut mengatakan lokasi proyeknya bersebelahan dengan proyek PT Summarecon Agung Tbk yang berada di Bogor. Untuk itu keduanya menjalin kerjasama membangun sodetan dari jalan tol Jagorawi (ruas Bogor – Ciawi) di KM 42,5, yang akan dikerjakan pada awal bulan depan. Jalan ini kelak menjadi jalan alternatif menuju BSL, serta akan menjadi akses utama proyek Summarecon tersebut. Menurut sumber HousingEstate, 80 persen pembiayaannya ditanggung oleh Summarecon Agung. Jalan ini nanti akan terhubung dengan ruas R3, jalan yang menghubungkan wilayah Warung Jambu dengan Wangu di Tajur. Sebagian ruas R3 sudah selesai, yaitu pada sesi Warung Jambu sampai dengan Parung Banteng.
BRD menaksir seluruh pembangunan BSL akan selesai hingga 10 tahun ke depan, dengan total investasi Rp1,2 triliun. “Untuk tahap pertama diperkirakan menelan biaya sebesar Rp200 miliar, sebab pada tahap awal akan lebih banyak dibangun infrastruktur,” jelas Putut.