Housing-Estate.com, Jakarta – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menjalin kerja sama dengan kalangan pengembang dan perbankan untuk penyediaan rumah bagi para anggotanya. Menurut Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G. Masassya, dari 19 juta anggota BPJS sebanyak 7 juta belum memiliki rumah.

Ilustrasi
“Kalau dihitung dari seluruh tenaga kerja, perkiraannya ada sekitar 13 juta yang belum memiliki rumah. Karena itu (dukungan dana perumahan) ini merupakan salah satu peran aktif kami untuk memberikan akses perumahan khususnya untuk mendukung program sejuta rumah,” ujarnya saat acara penandatanganan kerja sama dengan enam pengembang dan lima bank penyalur KPR di Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjan di Jakarta, Rabu (18/11).
Keenam pengembang tersebut adalah PT Kopel Lahan Andalan, PT Panen Artha Niaga Persada, PT Budi Langgeng Persada, PT Kalmar Jaya, PT Sinar Budi Langgeng, dan PT Graha Nagara Indah. Sementara bank yang bekerjasama antara lain Bank Mandiri, Bank BTN, Bank BNI, Bank BTI, dan Bank BJB.
Elvyn juga menyebut kerja sama ini sebagai bentuk transformasi yang dilakukan lembaganya setelah keluarnya regulasi mengenai dibolehkannya porsi investasi BPJS hingga 30 persen untuk sektor perumahan. Targetnya, ada sebanyak 23 ribu unit rumah yang akan dibangun secara bertahap dengan harga mulai Rp126,5 juta hingga yang tertinggi Rp500 juta untuk tipe rumah 36-60 m2.
“Kami mengalokasikan anggaran mencapai Rp20 triliun untuk pinjaman lunak ke setiap anggota untuk pinjaman KPR dan pinjaman uang muka (PUM) yang kami salurkan ke bank. Ini untuk KPR subsidi maupun yang non subsidi. Yang non subsidi penerapan bunganya berdasarkan BI rate ditambah 3 persen,” imbuhnya.
Persyaratan lainnya, program ini bisa diikuti untuk seluruh anggota BPJS Ketenagakerjaan yang ikut program Jaminan Hari Tua (JHT) dengan masa kenggotaan minimal setahun. Lokasi perumahan yang dibangun untuk tahap awal ini diprioritaskan di kawasan Jabodetabek dan Banten dengan masing-masing developer menyuplai minimal 200 unit rumah tapak atau satuan rumah susun. BPJS Ketenagakerjaan juga akan memberikan kredit konstruksi bagi pengembang yang membangun seluruhnya untuk anggota BPJS dengan bunga BI rate plus 4 persen.