Housing-Estate.com, Jakarta – Untuk meningkatkan penyerapan program sejuta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pemerintah meningkatkan kerja sama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) khususnya untuk penyaluran KPR. Kerja sama ini difokuskan untuk meningkatkan penyaluran KPR dari Bank Pembangunan Daerah (BPD). Kebanyakan BPD beroperasi hingga kota-kota kecil sehingga lebih mengenal karakteristik nasabah selain berpengalaman menyalurkan kredit mikro.

Ilustrasi
“Implementasi kerja sama ini nantinya akan menghasilkan standar KPR yang disalurkan oleh BPD. Kita tahu dari 250 juta penduduk Indonesia hanya sekitar 10-20 persen yang bisa membeli rumah sehingga harus diciptakan cara-cara kreatif untuk terus memperbesar penyaluran KPR bagi kalangan MBR,” ujar Raharjo Adisusanto, Direktur Utama SMF, dalam seminar mengenai sejuta rumah di Jakarta, Kamis (17/12).
SMF sendiri akan bertindak sebagai penyalur pendanaan kepada BPD dengan sumber pendanaan yang sifatnya lebih jangka panjang. Penyaluran KPR dari BPD diharapkan bisa mempercepat penyerapan program sejuta rumah dan mengurangi angka backlog perumahan yang jumlahnya masih sangat besar.
Usai acara seminar dilanjutkan dengan penandatanganan MOU antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), SMF, dan tiga BPD, yaitu Bank Kalbar, Bank Nagari, dan Bank Sumut. Ketiga BPD itu akan menyalurkan KPR umum dan KPR program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
“Yang juga penting dari program sejuta rumah adalah bagaimana menjamin kemudahan kalangan MBR dan juga keberlanjutan dari pembiayaan perumahannya. Di sinilah peran kami untuk terus memperbesar sekuritisasi aset KPR yang nantinya kami salurkan lagi kepada lembaga pembiayaan untuk disalurkan lagi KPR-nya,” imbuhnya.