Housing-Estate.com, Jakarta – Pengembangan proyek superblok (mixed use) menjadi solusi atas terbatasnya lahan di perkotaan dan daya dukung lingkungan. Konsep ini menggabungkan hunian, area komersial, dan fasilitas lain yang dibutuhkan masyarakat urban. Integrasi beberapa fungsi properti di satu lokasi akan membatasi perjalanan ke luar kawasan dan mengurangi kemacetan.
“Bayangkan dengan lahan terbatas bisa dibangun ribuan unit hunian, mal, dan fasilitas lainnya. Kalau pengembangan properti terus dipaksakan secara horizontal nanti pengembangannya akan semakin ke pinggir kota dan mengokupasi lahan pertanian. Pengembangan superblok di perkotaan mendukung upaya pemerintah untuk menata kawasan,” ujar Ridwan, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bogor, kepada housing-estate.com saat acara groundbreaking apartemen Kaliana di Metland Transyogi, Cileungsi, Bogor, awal pekan ini.
Untuk mendukung pengembangan kawasan yang dilakukan pengembang pemerintah akan mendukung dengan menyediakan jaringan infrastruktur seperti jalan tol dan non tol. Ia berpesan agar pengembang tetap memperhatikan estetika lingkungan, ruang terbuka hijau (RTH), dan tidak menciptakan eksklusifitas dengan membatasi akses warga ke kawasan proyek.
“Bogor punya angan-angan menjadi kabupaten termaju di Indonesia dan pengembangan proyek superblok oleh swasta bisa mendukung upaya tersebut. Kita juga bisa mengembangkan sebuah kawasan yang saling sinergis sehingga banyak kesempatan yang terbuka untuk maju bersama,” pungkasnya.