Housing-Estate.com, Jakarta – Pembangunan rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) jauh dari harapan. Hal itu terlihat dari realisasi penyaluran KPR untuk rumah sederhana yang sangat kecil. Menurut data Bank Indonesia (BI) yang dirilis di laman resminya, Senin (18/5), kalangan MBR yang memanfaatkan KPR FLPPÂ hanya 1,83 persen.
Menurut survei BI, dari total KPR yang dikucurkan perbankan selama periode kuartal pertama 2015 yang mencapai Rp317,8 triliun, dana FLPP yang tersalur hanya Rp0,29 triliun (1,83 persen). Padahal, akumulasi dana FLPP yang dianggarkan untuk tahun 2015 mencapai Rp5 triliun sehingga masih ada dana sebesar Rp4,71 triliun yang masih naganggur.
Realisasi FLPP di kuartal pertama 2015 ini terbesar diserap di Provinsi Jawa Barat senilai Rp90,44 miliar. Dana sebesar itu untuk membiayai rumah sebanyak 1.281 unit. Penyerapan terbesar kedua di Kalimantan Selatan sebesar Rp33,95 miliar untuk 468 unit, kemudian di Jawa Tengah sebesar Rp22,9 miliar untuk membiayai 356 unit.