Kondisi cuaca yang masih mendung dan hujan membuat Pemkot Bekasi tetap memberlakukan status siaga banjir di wilayahnya. “Situasi masih diliputi suasana mendung, kesiagaan kita terhadap kemungkinan banjir tetap dipertahankan,” kata Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, di Bekasi, Senin (10/2).
Ia mengingatkan seluruh jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemkot Bekasi untuk mensosialisasikan program pemerintah terkait upaya penanggulangan banjir. Hal ini penting untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat selama situasi siaga berlangsung.
Program yang dimaksud Ahmad adalah upaya yang dilakukan pemerintah untuk memulihkan infrastruktur pascabanjir yang terjadi sejak Januari 2014. “Kita harus meyakinkan masyarakat melalui upaya pemulihan infrastruktur, jangan sampai ada kekhawatiran terhadap dampak banjir yang lebih parah lagi,” katanya, seperti dikutip Antara.
Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhiyanto mengatakan, program pemulihan infrastruktur pascabanjir meliputi perbaikan jalan, penguatan tanggul sungai, dan pembebasan lahan untuk difungsikan sebagai lahan resapan. “Perbaikan jalan sementara sudah dialokasikan Rp20 miliar dengan skala prioritas ruas jalan arteri, dan jalan utama,” ujarnya.
Ruas jalan rusak yang mendesak diperbaiki diantaranya Jl Chairil Anwar, Jl Ahmad Yani, Jl Kartini, Jl Ir H Djuanda, Jl Cut Meutia, dan Jl Jenderal Sudirman. Adapun proyek penguatan tanggul akan dilaksanakan pada 2014 di sepanjang Kali Bekasi khususnya di sekitar permukiman penduduk yang rawan banjir. Permukiman tersebut mencakup perumahan Pondokgede Permai, Kemang Ivy, dan Pondok Mitra Lestari.
Adapun proyek pembuatan tandon air untuk resapan tengah diupayakan di kawasan Pengasinan Rawalumbu, Galaxy, dan Kompleks Dosen IKIP. “Kami sedang mengupayakan pembagian debit air Kali Bekasi di kawasan barat melalui pembukaan sodetan menuju Banjir Kanal Timur (BKT),” tambah Tri. (**)