Lihat tampilan baru di housingestate.id
Housing-Estate.com, Jakarta – Fosil kayu
Sementara batu dekoratif dari WairauStone seluruhnya fabrikasi. Bahan baku utamanya beton yang diberi pewarna dan dilapisi coating kedap air, tahan cuaca, anti lumut dan jamur. Produk Wairau diklaim lebih ringan, hanya sepertiga batu alam biasa. Proses pewarnaan mirip pembuatan homogenous tile sehingga dijamin tidak pudar. “Pewarnanya tidak cuma di permukaan tapi menyatu dari atas sampai bawah. Jadi, mirip batu asli,” kata M Arfanthony, Marketing Manager PT Wairau Indostone.
Aplikasi Wairaustone Ledgestone
Produk unggulan yang cukup laku adalah tipe Ledgestone. Profil permukaan batu seperti fosil kayu yang bertekstur acak. Tersedia pilihan motif Ebony, Eaglewood, Oakwood, Mahogany, Cherrywood dan Hickory yang dibedakan dari pewarnaannya. Ukuran batu mulai dari 17x10x1-3 cm, 33x10x1-3 cm sampai 50x10x1-3 cm. Pola susunan batu yang disarankan seperti susun sirih. Ledgestone bisa diaplikasikan untuk eksterior dan interior.
Kelebihan batu buatan, menurut Arfanthony, adanya produk khusus untuk bagian sudut (corner) yang memudahkan pemasangan, dan susunannya terlihat rapi. Berbeda dengan pemasangan batu alami yang memerlukan ketepatan dalam memasang di bagian sudut supaya tetap menyambung, sering diistilahkan dengan adu manis. WairauStone juga memiliki produk Cladding Brick yang banyak diaplikasikan untuk menghasilkan tampilan bata ekspos.
Sekarang tren bata mulai digandrungi untuk hiasan interior. Di antaranya untuk aksen dinding dapur, kamar mandi hingga kamar tidur. Nuansa warna bata biasanya dipilih lebih terang seperti putih. “Bicara tren saat ini, motif kayu dan bata yang berukuran besar-besar masih diminati,” ungkapnya. WairauStone berencana melansir produk batu berukuran besar seperti papan (slab) 60×80 cm. Saat ini masih tahap uji coba dengan motif Travertine dan Marmer.
Lihat tampilan baru di housingestate.id
