Housing-Estate.com, Jakarta – Pulau Batam di Kepulauan Riau merupakan sebuah kawasan khusus di Indonesia yang memiliki lokasi strategis karena berbatasan dengan Singapura dan Malaysia. Di sini Landstar Development (TJP Group) mengembangkan The Scene Movie Town di Jalan Hang Lekiu, Nongsa, Batam, sebagai proyek kondominium hotel (kondotel) dan apartemen service.

The Science Movie Town (Ilustrasi)
Menurut Djaja Roeslim, President Director TJP Group, dari hasil surveinya, konsep hunian movie town belum pernah ada di Indonesia dan ini akan menjadikan keunikan untuk meningkatkan minat konsumen. “The Scene Movie Town menghadirkan fasilitas perfilman lengkap digabungkan dengan kawasan hunian,” ujarnya kepada housing-estate.com di Batam, Jumat (15/4).
The Science Movie Town ini dibangun di sebuah lokasi seluas 10 ha yang merupakan tempat dengan fasilitas untuk pembuatan film mulai dari studio animasi yang saat ini sudah beroperasi hingga dekor maupun setting untuk pembuatan film. Fasilitas ini hasil kerja sama dengan Infinite Studios, sebuah perusahaan media hiburan dan industri kreatif dari Singapura.
Total ada 130 unit kondotel dan 160 unit apartemen service 3-7 lantai yang dibangun dalam 7 blok di atas lahan yang berundak (terasering). Unit yang tersedia mulai 1-3 kamar (36-70 m2) seharga mulai Rp30 juta/m2 atau mulai Rp1,5 miliar. Total investasi untuk proyek ini mencapai Rp300 miliar dan saat ini penjualannya sudah mencapai 30 persen.
Djaja juga menyebut awalnya proyek ini ditujukan khusus untuk konsumen dari Singapura. Seiring bisnis di Singapura tengah lesu akhirnya proyek ini ditawarkan untuk konsumen lokal dan ternyata mayoritas pembelinya memang dari Batam dan Jakarta sementara dari Singapura hanya sekitar 10 persen.
“Karena konsepnya yang unik ini nantinya kawasan ini akan kami kelola sendiri. Untuk pembelian saat ini konsumen akan mendapatkan jaminan return on investment (ROI) sebesar 10 persen per tahun selama dua tahun yang bisa diambil di muka sebagai diskon. Selanjutnya kalau sudah beroperasi pembagiannya 40:60 untuk investor dan operator,” imbuhnya.