Friday, December 1, 2023
Google search engine
HomeUncategorizedAsing Tertarik Investasi Properti di Indonesia - Housing-Estate.com - Portal Berita Properti...

Asing Tertarik Investasi Properti di Indonesia – Housing-Estate.com – Portal Berita Properti No. 1 di Indonesia

Housing-Estate.com, Jakarta – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan properti termasuk salah satu sektor yang diminati investor asing. Sektor lain yang dilirik adalah energy dan infrastruktur. “Saat ini Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, sudah memulai bisnis propertinya di Indonesia. Dalam waktu dekat Cina, Malaysia, dan beberapa negara lainnya juga akan ikut berbisnis properti di Indonesia,” ujar Franky kepada pers di Kantor BKPM, Jakarta, awal pekan ini.

Nava Park Serpong

Nava Park Serpong, proyek properti Hong Kong Land di Serpong

Menurut Franky, kendati perekonomian global tengah melemah dan nilai tukar rupiah semakin jatuh minat investor asing menanamkan investasinya ke Indonesia tetap tinggi.  Saat ini kurs rupiah sudah tembus Rp14.000 per dollar Amerika Serikat (AS). Investasi langsung (foreign direct investment) yang masuk ke Indonesia  paling tinggi di kawasan ASEAN.

“Hingga semester pertama 2015, investasi asing yang masuk sebesar 13,66 miliar dollar AS, itu artinya 31 persen dari seluruh investasi asing yang masuk ke ASEAN. Bandingkan dengan investasi ke Vietnam sebesar 7,53 miliar dollar AS atau Malaysia sebesar 7,01 miliar dollar AS. Itu hanya 17 dan 16 persen,” imbuhnya.

Data ini, lanjut Franky, memberikan gambaran kendati situasi perekomian global tengah melambat, Indonesia merupakan negara yang dianggap potensial sebagai tujuan investasi utama di ASEAN.  Penurunan kurs rupiah juga tidak mempengaruhi arus investasi asing. Posisi lima besar investor asing di Indonesia diduduki negara-negara dari Adia. Yaitu Cina (17 persen), Jepang (15 persen), Thailand (12 persen), Korea Selatan (12 persen), Singapura (10 persen). Berikutnya Amerika Serikat (9 persen), Malaysia (3 persen), Jerman (3 persen), Taiwan (2 persen), dan Swiss (2 persen).

Data tersebut menunjukkan arus investasi dari negara-negara di kawasan Asia terus meningkat dibandingkan Eropa dan AS,  “Kami terus mengupayakan untuk menarik minat investasi dari intra ASEAN khususnya dari Malaysia dan Singapura. Kami sudah membuat kantor perwakilan di Singapura,” ujarnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments