Housing-Estate.com, Jakarta – Pembangunan apartemen di Surabaya, Jawa Timur, bertambah semarak. Kendati belum semeriah Jakarta minat pengembang membangun hunian vertikal semain banyak. Lokasinya sebagian besar di Surabaya barat dan Surabaya timur, dua wilayah yang beberapa tahun terakhir jadi pusat pertumbuhan baru di Kota Surabaya. Tidak berbeda dengan Jakarta dan Bandung, pembeli apartemen di Ibukota Propinsi Jawa Timur ini mayoritas motifnya investasi. Mereka membeli untuk dijual lagi atau disewakan.
R Sigit Pramana, Manager Realty PT Wika Realty, pengembang apartemen Tamansari Papilio di Jl Ahmad Yani Surabaya, mengatakan, masyarakat cenderung memilih rumah biasa (landed house) karena lokasinya cukup dekat dengan Surabaya. Perumahan di Sidoarjo, misalnya, hanya sekitar 30 menit dari Surabaya dan harganya cukup terjangkau.
Karena itu pengembangan apartemen belakangan ini banyak terdapat di Surabaya timur. Di kawasan ini banyak kampus besar dan favorit, misalnya ITS, Ubaya, Unair, UPN, dan Petra. “Apartemen yang dibeli nantinya disewakan kepada mahasiswa, ada juga yang membeli untuk anaknya yang akan atau sudah kuliah di Surabaya,” kata Sigit.
Selain dari Surabaya, pembelinya datang dari kawasan Indonesia timur. Sekitar 5 – 7 persen pembeli Tamansari Papilio dari Kalimantan dan Sulawesi. Tamansari Papilio yang mulai serah terima sejak Maret 2015 lalu bangunannya terbagi dua untuk apartemen dan kondotel (kondominium hotel). Apartemennya setinggi 33 lantai sebanyak 494 unit, sedangkan kondotel 226 unit. Tipe studio (18 m2/nett) sudah habis. Saat ini tinggal 24 unit tipe 2 bedroom (2BR) seharga Rp700 – 800 jutaan. Menurut Sigit, potensi penyewa apartemennya lebih besar karena di sekitarnya banyak perkantoran, seperti BNI, Dinas Peternakan, PU, dan Mapolda.
Anas Zamroni, Project Manager apartemen Taman Melati di Mulyorejo, Surabaya timur, juga mengakui pasar apartemen di Surabaya masih didominasi investor. Menurut Anas, 80 persen pembelinya adalah investor dari Surabaya. Apartemen satu menara (single tower) di dekat MERR (middle east ring road) ini dibangun setinggi 32 lantai. Sebanyak 1.130 unit hunian yang dipasarkan tersebar di 27 lantai, selebihnya untuk lantai parkir dan komersial.
Ada dua tipe yang dipasarkan, studio (24,7 m2/semigross) dan 2BR (49,8 m2). Tipe studio dibandrol Rp410 juta. Menurut Anas, potensi penyewanya mahasiswa Unair dan dokter karena apartemen yang di-launching 26 April 2015 itu dekat RS Unair Mulyorejo. “Saat ini penjualannya sudah 25 persen, di sini harga sewanya Rp2,5 – 3,5 juta per bulan (fully furnished),” imbuh Anas.