Housing-Estate.com, Jakarta – Pengeboran bawah tanah untuk proyek masss rapid transit (MRT) Jakarta sudah menembus di Stasiun Dukuh Atas di Jalan Tanjung Karang. Menurut Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Bustami, mesin bor bawah tanah yang bernama Mustikabumi I ini dioperasikan sejak Februari lalu dan telah menggali sepanjang 675 meter.
“Sampai 14 Juni 2016 sudah tergali 675 meter, untuk Mustikabumi II yang beroperasi dari lokasi yang sama pengeborannya mencapai 193,5 meter. Kedua mesin bor ini bergerak ke arah selatan menembus Stasiun Dukuh Atas dan nanti berakhir di Stasiun Setiabudi,” ujarnya di Jakarta, Rabu (15/6).
Menurut Dono, ada empat mesin bor bawah tanah yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi. Mesin bor ini untuk membuat terowongan bawah tanah dari Senayan hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI). Dua mesin bor dioperasikan dari arah selatan di Patung Pemuda menuju arah utara dan dua mesin bor dari arah utara di Bundaran HI menuju ke arah selatan.
Pekerjaan tunneling dari empat mesin bor ini nantinya akan berakhir di Stasiun Setiabudi dan seluruh pekerjaan tunneling akan selesai pada akhir tahun 2016. Untuk mesin bor pertama yang bernama Antareja yang beroperasi sejak September 2015 telah berhasil membuat terowongan hingga Stasiun Istora sepanjang 934,5 meter.
“Sementara itu untuk mesin bor Antareja II telah berhasil mengebor hingga Stasiun Istora sepanjang 930 meter. Nanti mesin bor pertama ini akan di- relaunching untuk mengebor dari Stasiun Istora ke Stasiun Bendungan Hilir sepanjang 33 meter. Antareja II nanti di bagian utara Stasiun Istora dan akan mulai dikerjakan bulan Juli,” imbuhnya.