Housing-Estate.com, Jakarta – Anda sedang merencanakan perjalanan wisata ke kawasan regional atau belahan benua lain. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah maskapai penerbangan yang hendak dipilih. Kenapa? Siapa pun, di mana pun dan apa pun tujuan perjalanan pasti akan menyukai penerbangan tepat waktu. Apa pun alasannya, semua orang pasti tidak suka kalau jadwal perjalanan pesawat mengalami penundaan. Apalagi  kalau rute penerbangan jarak jauh (long haul) dan harus berganti pesawat, sebab tentu akan mengganggu jadwal lain.

Ilustrasi
Untuk itu, setiap tahun FlightStats, perusahaan pengamat dunia penerbangan, selalu membuat laporan kinerja maskapai internasional yang paling tepat waktu. Laporan itu didasarkan pada pengamatannya atas pola penundaan dan pembatalan dari maskapai-maspakai di seluruh dunia. Daftar ini tidak menilai bagaimana kualitas layanan, lebih semata soal ketepatan jadwal.
Dan berikut ini adalah hasilnya, termasuk nilai persentase keterlambatan jadwal penerbangan (semakin besar nilai presentasi, semakin besar kemungkinan tidak tepatnya jadwal penerbangan dari maskapai tersebut).
10 Maskapai Terburuk 2016:
- Hainan Airlines (Tiongkok) – 30.3 persen
- Korean Air (Korea Selatan) – 31.74 persen
- Air China (Tiongkok) – 32.73 persen
- Hong Kong Airlines (Hong Kong) – 33.42 persen
- China Eastern Airlines (Tiongkok) – 35.8 persen
- Asiana Airlines (Korea Selatan) – 37.46 persen
- Philippine Airlines (Filipina) – 38.33 persen
- Air India (India) – 38.71 persen
- Icelandair (Islandia) – 41.05 persen
- El Al (Israel) – 56 persen
10 Maskapai Terbaik 2016:
- Qantas (Australia) – 15.7 persen
- TAM Linhas Aéreas (Brasil) – 14.93 persen
- Delta Air Lines (AS) – 14.83 persen
- Singapore Airlines (Singapura) – 14.55 persen
- ANA (Jepang) – 14.46 persen
- Austrian (Austria) – 14.26 persen
- Qatar Airways (Qatar) – 13.66 persen
- JAL (Jepang) – 12.2 persen
- Iberia (Spanyol) – 11.82 persen
- KLM (Belanda) – 11.47 persen
Â
Sumber: Bloomberg
Â
Â