Lihat tampilan baru di housingestate.id
Housing-Estate.com, Jakarta – Rumah minimalis menjadi tren yang digemari terutama di kawasan perkotaan. Hunian minimalis sesungguhnya bukan hanya bentuk fasadnya yang simpel, tapi layout atau tata ruangnya juga harus simpel dan kompak. Umumnya bangunannya tidak luas menyesuaikan dengan harga tanah yang semakin mahal. Tapi tren rumah seperti ini terkadang tidak diikuti oleh lifestyle pemiliknya. Rumah yang seharusnya diisi perabotan secukupnya menjadi sesak karena penghuninya bernafsu memasukkan segala macam barang keinginannya. Walhasil rumah menjadi kurang nyaman dan kurang enak dipandang.
Tapi jangan khawatir ada berbagai cara dan langkah yang dapat diikuti untuk mengembalikan rumah pada kondisi “normal” dan kembali nyaman. Kuncinya satu, merelakan barang-barang yang tidak penting dan perlu keluar dari dalam rumah. Dikutip dari website desain online, Jumat (3/2), strategi paling mendasar yang harus diterapkan terlebih dulu adalah mengidentifikasi barang-barang yang dimiliki kemudian dibuat kategori dari yang tidak perlu hingga paling diperlukan. Berikut beberapa langkah yang dapat diikuti.
Barang dobel
Bila kita memiliki barang yang sama lebih dari satu, pertimbangkan mana yang paling disukai dan keluarkan yang satunya lagi.
Hadiah
Seringkali kita menyimpan barang pemberian karena untuk mengingat si pemberi kendati barang tersebut tidak diperlukan. Saatnya bersikap realistis, gunakan, jual, atau sumbangkan.
Barang tidak lengkap
Mainan seperti puzzle, perangkat elektronik, peralatan rumah tangga, dan lainnya yang memiliki parts atau bagian yang hilang segeralah dieleminasi. Buat penilaian yang jujur tentang fungsi item kemudian ucapkan selamat tinggal pada barang yang sudah tidak utuh tersebut.
Barang usang
Jika barang yang disimpan sudah berusia 10 tahun tentu kondisinya tidak sesuai lagi dengan tren. Selera terhadap barang itu juga sudah berubah. Bila benda seperti ini masih tetap disimpan boleh jadi Anda termasuk sosok romantis namun tidak realistis.
Barang lusuh
Berbagai barang seperti taplak meja, pecah belah, dan berbagai barang dekorasi lainnya sering kali sudah lusuh dan berubah menjadi kusam setelah dipakai cukup lama. Beberapa di antaranya mungkin sudah tidak lagi fungsional, pertimbangkan untuk membuang barang-barang seperti ini.
Barang rusak
Kita juga kerap menyimpan benda-benda rusak dengan niat akan memperbaikinya. Namun setelah sekian lama tidak juga diperbaiki, sebaiknya kita relakan saja untuk dibuang atau diberikan kepada yang siap memperbaikinya.
Produk tidak terpakai
Terkadang barang yang sudah dibeli cukup lama masih tersimpan di dalam kardus. Ini menandakan barang tersebut sesungguhnya tidak diperlukan. Nah, kenapa tidak direlakan untuk menjadi milik orang lain.
Lihat tampilan baru di housingestate.id