Housing-Estate.com, Jakarta – PT Adhi Karya Tbk menargetkan kontrak baru sebesar Rp25 triliun pada tahun ini. Menurut Direktur III Adhi Karya Djoko Prabowo, hingga Februari 2016 nilai kontrak yang berhasil diraih mencapai Rp1,7 triliun.
“Angkanya memang masih kecil tapi pencapaian ini cukup lumayan di tengah situasi perekonomian yang lemah. Ini masih lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total tender yang sudah kami ikuti nilainya mencapai Rp2,3 triliun,” ujarnya saat temu media di acara ulang tahun Adhi Karya yang ke-56 tahun di Jakarta, Sabtu (12/3).

Kontrak baru yang diraih itu 86 persen dari lini bisnis konstruksi, sisanya dari sektor lainnya. Dari pekerjaan gedung porsinya mencapai 66,7 persen, jalan dan jembatan 11,4 persen, pekerjaan dermaga dan infrastruktur lainnya 21,9 persen. Sebayak 50 persen lebih kontrak baru ini didapatkan dari perusahaan BUMN dan pemerintah daerah.
Djoko menyatakan tahun ini Adhi mulai memprioritaskan sektor properti. Pihaknya merasa optimistis kalau industri properti yang tengah melemah beberapa tahun ini akan mulai meningkat dan akan terus mengalami tren peningkatan pada tahun-tahun mendatang.
“Yang akan banyak kita garap untuk tahun ini adalah proyek hotel di Medan, Semarang, selain di Jakarta. Sektor properti tahun ini lebih optimistis karena pemerintahan mulai stabil selain banyak alokasi belanja negara yang akan mendukung perkembangan sektor properti,” pungkasnya.