Housing-Estate.com, Jakarta – DPP Real Estat Indonesia (REI) bersama PT Debindo Adhiswasti dan Bank BNI, kembali menggelar ajang pameran properti bertajuk REI Expo 2015 di Jakarta Convention Center (JCC) selama sembilan hari (2-10 Mei 2015). Pameran kali ini agak menarik karena situasi industri properti di kuartal pertama tahun 2015 ini yang masih mengalami pelemahan.

Pameran Property Expo
Menurut Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy, pameran kali ini untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa kalangan pengembang masih serius mengembangkan proyeknya kendati secara umum industri properti tengah menurun. Eddy juga mengakui hampir seluruh anggota REI mengalami penurunan omzet penjualan hingga 50 persen.

Pameran Property Expo
“Di tengah situasi seperti itu kami masih tetap yakin kalau industri properti akan tumbuh apa lagi sektor ini merupakan yang paling bagus, di Indonesia pilihan investasi nggak banyak dan properti selain bisa digunakan, investasinya juga pasti akan terus naik,” ujarnya di acara konferensi pers pembukaan REI Expo 2015, Sabtu (2/5).
Melalui pameran ini, Eddy berharap masyarakat menjadi mahfum kendati pasar tengah lesu bukan berarti suplai properti terhenti. Untuk itu, ia juga menghimbau seluruh kalangan masyarakat khususnya yang memiliki cukup dana untuk membeli properti ketimbang digunakan untuk hal yang konsumtif.
“Kami tetap optimistis ajang pameran ini akan dilirik oleh masyarakat. Apa lagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah berancang-ancang akan merevisi aturan KPR indent maupun loan to value (LTV) yang selama ini menjadi salah satu penghambat industri properti bertumbuh. Semoga pemerintah juga bisa melihat hal ini dan ikut mendorong dengan membuat regulasi yang lebih pro pasar untuk membuat properti kembali bergairah,” imbuhnya.
REI Expo 2015 kali ini diikuti oleh 150 pengembang yang menawarkan 175 proyek di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Batam, Lombok, dan sebagainya baik rumah tapak, apartemen, kondotel, dan lainnya. Rumah yang dipamerkan mulai kisaran Rp120 juta dengan layanan dari Bank BNI mulai instant approval, biaya provisi rendah, bebas administrasi, dan sebagainya.